18 Desember 2024
Deutsche Bank dilaporkan telah meluncurkan proyek percontohan ambisius yang disebut “Dama 2,” yang bertujuan untuk menciptakan lapisan 2 di jaringan Ethereum, dalam sebuah langkah strategis untuk memfasilitasi integrasi lembaga keuangan ke dalam blockchain publik.
Menurut laporan Bloomberg tanggal 18 Desember, proyek ini berupaya untuk mengatasi tantangan peraturan yang dihadapi bank dan lembaga keuangan ketika menggunakan blockchain publik, sekaligus memastikan kepatuhan terhadap standar peraturan yang ketat.
Sebaliknya, Boon Hyung Chan, Kepala Inovasi Terapan untuk kawasan Asia-Pasifik di Deutsche Bank, menyatakan bahwa blockchain seperti Ethereum menimbulkan risiko yang signifikan, terutama ketika berinteraksi dengan entitas ilegal atau terkena sanksi. Hal ini mencakup kekhawatiran mengenai ketidakjelasan siapa yang bertanggung jawab dalam memvalidasi transaksi, dan potensi mengalirnya biaya transaksi ke pihak-pihak yang dilarang.
Menurut Chan, Lapisan 2 dapat membantu mengatasi permasalahan ini, karena memungkinkan bank membuat daftar validator khusus, yang memproses transaksi, sehingga meningkatkan keamanan dan transparansi. Hal ini juga dapat memberikan regulator kekuasaan administratif yang kuat untuk memantau aliran keuangan dalam blockchain, sehingga lebih mudah untuk mengidentifikasi aktivitas yang mencurigakan atau ilegal.
Patut dicatat bahwa Dama 2 dikembangkan bekerja sama dengan Memento Blockchain dan Interop Labs menggunakan teknologi ZKsync. Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas yang dikenal sebagai “Project Guardian,” yang dipimpin oleh Otoritas Moneter Singapura dan bertujuan untuk menjajaki kemungkinan tokenisasi aset bekerja sama dengan perusahaan keuangan besar seperti JPMorgan dan DBS Group.