Saat token baru diluncurkan di Binance atau bursa utama lainnya, Anda mungkin tergoda untuk langsung terjun ke dalamnya. Namun, pengambilan keputusan yang matang sangat penting untuk menghindari risiko yang tidak perlu dan potensi kerugian. Berikut panduan langkah demi langkah untuk membantu Anda mengevaluasi koin sebelum memutuskan untuk berdagang atau berinvestasi:

1. Teliti Penjualan Pra-peluncuran

Selidiki apakah token tersebut mengadakan Penawaran Koin Perdana (ICO), prapenjualan, atau penjualan pribadi. Periksa harga prapenjualan dan bandingkan dengan harga pencatatan yang diharapkan. Token dengan daya tarik signifikan selama fase prapenjualan sering kali mengalami aksi jual awal oleh investor karena mereka mengunci keuntungan.

2. Memahami Dinamika Pasokan

Perhatikan total pasokan token dan pasokan beredarnya saat peluncuran. Total pasokan mengacu pada jumlah maksimum token yang akan ada, sementara pasokan beredar menunjukkan berapa banyak yang saat ini tersedia untuk diperdagangkan. Pasokan beredar yang tinggi tanpa permintaan yang sesuai dapat memberikan tekanan ke bawah pada harga token.

3. Identifikasi Niche Proyek

Tentukan area fokus proyek. Apakah proyek tersebut terkait dengan sektor yang sedang tren seperti Kecerdasan Buatan (AI), game, solusi Layer 1 atau Layer 2, metaverse, atau keuangan terdesentralisasi (DeFi)? Proyek yang mengikuti tren populer mungkin mengalami lonjakan harga awal, tetapi berisiko kehilangan momentum saat perhatian beralih.

4. Analisis Kesenjangan Harga Peluncuran

Setelah token diluncurkan, bandingkan harga jualnya dengan nilai ICO atau prapenjualannya. Kenaikan harga yang signifikan di atas nilai prapenjualan dapat mengindikasikan kemungkinan yang lebih tinggi bagi investor awal atau penerima airdrop untuk menjual token mereka guna mengamankan keuntungan.

5. Menilai Kapitalisasi Pasar

Periksa kapitalisasi pasar token saat peluncuran. Kapitalisasi pasar yang terlalu tinggi—misalnya lebih dari $300–$400 juta—dapat menandakan potensi pertumbuhan jangka pendek yang terbatas. Koin yang diluncurkan dengan valuasi yang meningkat sering kali menarik minat penjual, yang menyebabkan koreksi harga yang cepat.

6. Hindari Entri yang Dinilai Terlalu Tinggi

Pastikan harga token tetap wajar dibandingkan dengan valuasi ICO-nya. Idealnya, kapitalisasi pasar harus tetap di bawah $400 juta. Jika harga naik terlalu cepat, hal itu dapat menjadi investasi yang berisiko karena aksi jual besar-besaran dapat menyebabkan penurunan harga yang tajam.

7. Periksa Aktivitas Perdagangan Sebelumnya

Tentukan apakah token tersebut benar-benar baru atau telah diperdagangkan di bursa lain. Token dengan riwayat perdagangan yang mapan mungkin menunjukkan pola harga yang lebih dapat diprediksi, sehingga mengurangi ketidakpastian volatilitas yang ekstrem.

8. Selidiki Airdrop atau Insentif

Perhatikan apakah proyek tersebut mendistribusikan token gratis melalui airdrop atau kampanye promosi. Penerima airdrop sering kali menjual token mereka segera setelah perdagangan dibuka, sehingga meningkatkan tekanan jual dan menurunkan harga.

Pemikiran Akhir: Haruskah Anda Membeli Segera?

Umumnya, sebaiknya hindari membeli token segera setelah peluncuran karena volatilitas ekstrem dan potensi penilaian berlebihan yang didorong oleh sensasi dan FOMO (Fear of Missing Out).

Berikut ini adalah hal yang harus Anda lakukan:

Amati pergerakan harga selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari.

Tunggu hingga pasar stabil dan harga dasar terbentuk.

Hindari membeli pada harga yang meningkat, karena investor awal sering kali menjual kepemilikannya, yang menyebabkan penurunan tajam.

Kesabaran membuahkan hasil dalam perdagangan. Dengan menunggu tren yang lebih jelas atau titik masuk yang lebih baik, Anda meningkatkan peluang untuk membuat keputusan yang menguntungkan.

Ingat, langkah yang penuh perhitungan selalu lebih menguntungkan daripada langkah yang impulsif. Selamat berdagang!

#NewListing #CryptoTrading #BinanceTips #LaunchStrategy