Zhang Bao Long dan investor legendaris Jim Rogers: Pertemuan dua ahli keuangan yang berbagi perspektif tentang pasar global.

  • Zhang menekankan pentingnya AI dan digitalisasi dalam strategi investasi masa depan.

  • Keberhasilan investasi memerlukan adaptasi terhadap dinamika pasar dengan teknologi pintar dan AI.

  • Pasar modal Tiongkok mungkin memasuki siklus bullish baru, didorong oleh inovasi digital.

Masa depan pasar modal terletak pada kekuatan transformatif teknologi pintar. Zhang Bao Long, investor ternama dan penasihat strategis untuk Finanx AI, yang sering disebut sebagai "Warren Buffett"-nya Tiongkok, menekankan bahwa digitalisasi dan kecerdasan buatan (AI) akan membentuk strategi investasi seiring dengan meningkatnya kompleksitas pasar.

Dia percaya bahwa alat-alat cerdas sangat penting untuk meningkatkan efisiensi pasar dan membantu investor beradaptasi dengan pasar global yang volatile. Perpaduan antara kecerdasan buatan dan teknologi blockchain sudah mengubah lanskap keuangan, menciptakan peluang baru untuk inovasi dan efisiensi.

Finanx AI memimpin revolusi ini, menggunakan AI mutakhir yang dipadukan dengan blockchain untuk membawa perdagangan ke tingkat yang baru. Visi ini sejalan dengan wawasan berpikir maju Zhang tentang pentingnya investor mengadopsi inovasi untuk kesuksesan di pasar yang semakin terdigitalisasi.

Evolusi Strategi Investasi

Zhang melihat pasar modal sebagai domain yang membutuhkan keahlian sistematis, menggabungkan desain strategi, pengetahuan, dan analisis empiris. Dia menekankan bahwa keberhasilan investasi memerlukan lebih dari sekadar membeli dan menjual; itu membutuhkan pemahaman tentang dinamika pasar yang kompleks.

Menurutnya, peluang pertumbuhan di masa depan terletak pada sektor yang sedang berkembang, terutama yang memanfaatkan aset digital, AI, dan teknologi big data. Seiring berkembangnya teknologi cerdas, pendekatan investasi tradisional perlu mengintegrasikan alat-alat ini untuk tetap mengikuti perkembangan.

Peran Perdagangan Kuantitatif dalam Pasar Modern

Perdagangan kuantitatif telah berkembang pesat, tetapi Zhang percaya bahwa penerapannya harus mempertimbangkan sistem pasar lokal. Di China, mekanisme perdagangan T+1 menuntut strategi yang disesuaikan untuk mencapai fleksibilitas yang lebih besar.

Zhang memprediksi bahwa sistem perdagangan yang didorong oleh teknologi akan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih gesit, membuka peluang baru. Namun, dia mendesak investor untuk tetap waspada terhadap perubahan kebijakan, karena ini secara signifikan memengaruhi tren pasar.

Investasi modern semakin dipengaruhi oleh prinsip-prinsip keuangan perilaku. Zhang berpendapat bahwa pergerakan pasar sering mengikuti pola emosional, menciptakan baik risiko maupun peluang.

Mengidentifikasi tanda-tanda ini dapat membantu investor tetap tenang selama periode fluktuasi ekstrem dan membuat keputusan yang rasional. Memahami pola perilaku penting untuk mengelola risiko yang terkait dengan pasar yang volatile, dan yang lebih penting, mengamankan pendapatan dalam kondisi yang volatile.

Munculnya Siklus Pasar Bull

Zhang optimis bahwa pasar modal China akan memasuki siklus bullish baru pada tahun 2024. Dia mengaitkan potensi pertumbuhan ini dengan pergeseran ekonomi global, dengan sektor digital dan cerdas yang memimpin jalan.

Faktor kunci termasuk kemajuan dalam AI, blockchain, dan big data, yang diharapkan dapat membentuk kembali struktur pasar. Investor yang fokus pada area ini mungkin dapat mengambil peluang substansial saat siklus pasar berikutnya berlangsung.

Pemberitahuan: Artikel ini disediakan hanya untuk tujuan informasi. Ini tidak ditawarkan atau dimaksudkan untuk digunakan sebagai nasihat hukum, pajak, investasi, keuangan, atau nasihat lainnya.