rounded

撰文:Aiying 艾盈

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Amerika Serikat (FASB) tentang standar akuntansi nilai wajar untuk Bitcoin mulai berlaku resmi pada 16 Desember. Sebelumnya, perusahaan hanya dapat mengukur aset Bitcoin yang dimiliki berdasarkan biaya historis, tanpa bisa mencerminkan pertumbuhan nilai pasarnya. Aturan baru memungkinkan perusahaan untuk menggunakan metode pengukuran nilai wajar untuk lebih akurat mencerminkan nilai aktual aset Bitcoin, perubahan ini akan mengurangi hambatan akuntansi bagi perusahaan untuk memasukkan Bitcoin ke dalam neraca. Aturan baru ini telah menyulut imajinasi baru di bidang bisnis, investasi, dan bahkan sosial. Apakah ini akan menjadi tonggak sejarah dalam memajukan mainstreaming cryptocurrency, atau potensi penguat volatilitas dalam operasi perusahaan? Aiying 艾盈 mencoba menginterpretasikan dari berbagai sudut.

Satu, Aturan Diterbitkan: Membuat Bitcoin 'Naik Turun Terlihat dalam Laporan Keuangan'

Dulu, laporan keuangan perusahaan tampak 'canggung' ketika menghadapi aset digital seperti Bitcoin. Di bawah aturan pengukuran biaya historis, perusahaan yang membeli Bitcoin hanya bisa mencatatnya sesuai dengan harga saat pembelian. Meskipun harga melonjak, peningkatan ini tidak bisa tercermin dalam neraca. Namun, saat harga turun, kerugian penurunan nilai harus segera tercermin.

Dengan kata lain, Bitcoin adalah koin yang 'tidak adil': naik dengan hening, turun dengan suara keras. Cara penanganan ini tidak hanya membatasi niat perusahaan untuk memegang Bitcoin, tetapi juga membuat nilai aset yang ditampilkan dalam laporan keuangan sangat tidak sejalan dengan kenyataan. Aturan baru FASB ada untuk mengatasi kekakuan ini, memungkinkan perusahaan untuk mengukur nilai wajar Bitcoin berdasarkan harga pasar, sehingga kenaikan dan penurunan nilainya dapat tercermin secara simetris.

Dua, Dari Sudut Pandang Perusahaan: Bagaimana Penyesuaian Aturan Mempengaruhi Operasional?

Penyesuaian aturan tampaknya merupakan masalah 'metode akuntansi', tetapi dampaknya jauh melampaui aspek keuangan itu sendiri.

1. Lebih Transparan, Lebih Menarik

Pertama, aturan baru telah menghilangkan hambatan psikologis bagi perusahaan untuk memegang Bitcoin. Kini, perusahaan dapat lebih intuitif menampilkan nilai nyata Bitcoin dalam laporan keuangan, bukan 'menyimpan kekayaan di luar buku'. Ini pasti memperkaya perusahaan-perusahaan pelopor seperti MicroStrategy. Sebagai salah satu perusahaan publik yang memegang Bitcoin terbanyak, MicroStrategy selama ini terjebak dalam 'kerugian akuntansi' di bawah aturan lama, sementara penerapan aturan baru akan membuat nilai asetnya lebih konsisten dengan nilai pasar.

Sementara itu, peningkatan transparansi ini juga dapat menarik lebih banyak perusahaan untuk mencoba cryptocurrency. Perusahaan yang sebelumnya ragu karena laporan keuangan yang tidak nyaman atau tekanan dari investor kini memiliki ruang gerak yang lebih besar. Begitu Bitcoin diterima lebih banyak perusahaan sebagai aset cadangan, posisi pasar akan meningkat.

2. Masalah Baru yang Dihadirkan oleh Volatilitas

Namun, transparansi dan volatilitas adalah dua sisi dari satu koin. Fluktuasi drastis harga Bitcoin berarti neraca dan laporan laba rugi perusahaan akan mengalami 'naik turun yang besar'. Misalkan dalam satu kuartal harga Bitcoin turun 20%, nilai aset akan mengalami penyusutan yang signifikan, bahkan bisa menyebabkan kerugian besar di atas kertas. Sebaliknya, jika di kuartal berikutnya harga rebound, data laporan keuangan bisa tampak sangat cerah.

Volatilitas yang tinggi ini adalah pedang bermata dua bagi investor. Beberapa investor mungkin menganggap ini sebagai kesempatan bagi perusahaan untuk mencapai peningkatan nilai jangka panjang melalui aset digital; sementara yang lain mungkin akan terintimidasi oleh perubahan digital yang sering dan tajam, menganggap perusahaan terlalu berisiko.

Tiga, Investor dan Pasar: Reaksi Berantai di Balik Aturan Baru

1. Keyakinan dan Kekhawatiran Berjalan Bersamaan

Reaksi investor akan menentukan secara langsung dampak nyata dari aturan baru ini. Bagi investor yang optimis terhadap Bitcoin dalam jangka panjang, ini adalah 'curahan sinar matahari dan embun'. Data yang lebih transparan dan refleksi nilai pasar yang lebih langsung memungkinkan mereka untuk lebih percaya diri dalam menilai nilai nyata suatu perusahaan.

Namun dalam jangka pendek, sentimen pasar tak terhindarkan akan dipengaruhi oleh fluktuasi harga. Mengambil contoh MicroStrategy, harga sahamnya mungkin semakin terkait dengan harga Bitcoin. Setiap fluktuasi besar pada harga Bitcoin dapat memicu kepanikan atau euforia di kalangan investor. Efek domino ini bahkan dapat lebih lanjut mempengaruhi perusahaan lain yang juga memegang Bitcoin.

2. Peluang Baru untuk 'Mengubah Status' Bitcoin

Dari perspektif yang lebih besar, keputusan FASB jelas merupakan 'pengakuan resmi' untuk Bitcoin. Ketika standar akuntansi memberikan kerangka kerja yang sah dan jelas untuk Bitcoin, itu semakin mendekatkan Bitcoin untuk menjadi 'opsi standar' sebagai aset cadangan perusahaan.

Yang lebih penting, aturan ini membuka lebih banyak kemungkinan bagi ekosistem Bitcoin. Partisipasi perusahaan akan menarik lebih banyak investor institusional, dan masuknya institusi akan meningkatkan stabilitas dan likuiditas harga Bitcoin. Ini adalah siklus positif: volatilitas berkurang, tingkat penerimaan meningkat, lebih banyak dana mengalir masuk, semakin memperkuat nilai Bitcoin.

3. Tantangan Baru yang Mungkin Muncul

Tentu saja, perubahan ini juga dapat menyebabkan 'pemisahan kamp' di pasar. Perusahaan dan investor yang memiliki kemampuan menanggung risiko lebih tinggi mungkin akan melangkah besar ke dalam bidang aset digital, sementara perusahaan yang lebih konservatif mungkin memilih untuk tetap mengamati, bahkan menjauhi aset dengan volatilitas tinggi ini.

Selain itu, adopsi besar-besaran Bitcoin ini mungkin membawa tekanan regulasi kebijakan baru. Ketika semakin banyak neraca perusahaan terhubung dengan aset kripto, pemerintah mungkin harus lebih lanjut menyempurnakan kerangka perpajakan dan kepatuhan, bahkan membatasi kepemilikan cryptocurrency oleh perusahaan untuk mencegah akumulasi risiko sistemik.

Kesimpulan: Bagaimana Mengelola Peluang dalam Fluktuasi?

Aturan baru FASB jelas merupakan dorongan penting dalam perjalanan komersialisasi Bitcoin. Namun, dari sudut pandang jangka pendek, masalah volatilitas yang ditimbulkannya akan menjadi tantangan yang dihadapi bersama oleh perusahaan, investor, bahkan pembuat kebijakan.

Mungkin inilah daya tarik ekosistem Bitcoin: ia melepaskan potensi dalam ketidakpastian, membentuk nilai dalam fluktuasi. Di era yang penuh perubahan dan peluang ini, mata uang digital ini memaksa sistem bisnis dan keuangan tradisional untuk memberikan respons yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kita tidak dapat memprediksi akhir jalan ini, tetapi yang dapat kita pastikan adalah bahwa setiap penyesuaian aturan adalah langkah kunci untuk mendorong sistem ini menuju kedewasaan.