Menurut berita dari Deep Tide TechFlow, pada 16 Desember, media Korea melaporkan bahwa Yayasan Perlindungan Aset Digital Korea Selatan pada 16 Desember mengumumkan secara resmi mulai beroperasi, telah mengambil alih aset digital sekitar 40.000 pengguna dari 5 bursa yang telah berhenti beroperasi, termasuk Apro Korea, Ten and Ten, Hanbitco, Qbit, Pay Protocol, dan AG. Yayasan tersebut berencana menyelesaikan negosiasi pemindahan aset dengan maksimal 8 bursa yang telah berhenti beroperasi sebelum akhir 2024. Selain itu, yayasan juga akan mengambil alih simpanan pengguna sebesar sekitar 200 juta won Korea dari 7 bursa.

Ketua Yayasan Kim Jae-jin (transliterasi) menyatakan, akan menerima permohonan pencarian dan pengembalian aset melalui email, dan berencana meluncurkan situs web resmi pada Januari 2025 untuk menyediakan layanan terkait. Lembaga ini didirikan pada 26 September 2023, dan bertanggung jawab untuk menerima, menyimpan, dan mengembalikan aset pengguna dari perusahaan aset digital yang telah berhenti beroperasi.