Dalam pengumuman terbaru, Elon Musk telah mengkonfirmasi bahwa X, platform media sosial yang dimilikinya, akan meluncurkan layanan emailnya sendiri yang bernama XMail. Pengungkapan ini datang saat Musk menjawab pertanyaan tentang jadwal layanan tersebut, hanya menyatakan, 'Ini akan datang' dalam sebuah tweet yang ditujukan kepada Nathan McGrady, seorang anggota senior tim Keamanan Teknik X.
Pengumuman ini telah menghasilkan buzz yang signifikan, terutama karena memposisikan XMail sebagai pesaing potensial untuk layanan Gmail Google yang banyak digunakan, yang memiliki lebih dari 1,8 miliar pengguna aktif secara global. Meskipun rincian spesifik mengenai fitur atau tanggal peluncuran XMail masih jarang, spekulasi menunjukkan bahwa itu bisa diintegrasikan ke dalam ekosistem yang lebih luas dari platform X, yang dibayangkan Musk sebagai 'aplikasi segala sesuatu' yang mencakup berbagai layanan.
Pengembangan ini mengikuti gelombang rumor seputar masa depan Gmail, dipicu oleh hoaks viral yang mengklaim bahwa Google akan menghentikan layanan emailnya pada Agustus 2024. Google sejak itu telah membantah klaim ini, menguatkan bahwa Gmail akan terus beroperasi seperti biasa. Dalam konteks ini, pengumuman Musk mungkin menarik pengguna yang mencari alternatif di tengah kekhawatiran tentang keandalan Gmail.
Saat diskusi berkembang di media sosial, reaksi bervariasi; beberapa pengguna menyatakan antusiasme untuk beralih ke XMail karena ketidakpuasan dengan Gmail, sementara yang lain tetap skeptis tentang perlunya layanan email lain. Komunitas teknologi dengan cermat mengamati bagaimana usaha baru ini akan berkembang dan apakah benar-benar dapat bersaing dengan pemain mapan seperti Gmail dan Hotmail.