Berikut adalah beberapa contoh yang mencolok:
1. Ethereum (ETH): Ethereum menggerakkan ekosistem besar, termasuk DeFi (Keuangan Terdesentralisasi) dan NFT. Transisinya ke Ethereum 2.0 (bukti kepemilikan) meningkatkan skalabilitas dan keberlanjutan.
2. Binance Coin (BNB): Binance adalah salah satu bursa kripto terbesar, memastikan utilitas dan adopsi yang berkelanjutan untuk BNB.
3. Cardano (ADA): Fokus yang kuat pada pemerintahan, efisiensi energi, dan kemitraan (misalnya, pemerintah Afrika) menjadikannya pemain yang signifikan.
4. Solana (SOL): Solana memiliki transaksi berkecepatan tinggi dan biaya rendah, menarik berbagai pengembang dan proyek.
5. Polkadot (DOT): Kemampuannya untuk menjembatani berbagai blockchain memastikan relevansinya dalam ekosistem kripto yang terhubung.
6. Avalanche (AVAX): Dikenal karena kecepatannya, skalabilitas, dan biaya rendah, Avalanche adalah pesaing Ethereum untuk menyelenggarakan dApps.
7. Chainlink (LINK): Utilitasnya sangat penting untuk menjembatani kesenjangan antara blockchain dan sistem eksternal, menjadikannya bagian vital dari ekosistem.
8. Cosmos (ATOM): Fokusnya pada interoperabilitas mengatasi tantangan utama di ruang kripto.
9. Ripple (XRP): Kemitraan dengan institusi keuangan dan fokus pada remitansi menjaga XRP tetap menjadi sorotan.
Kryptocurrency ini memiliki proposisi nilai unik yang berkontribusi pada potensi pertumbuhan mereka. Namun, seperti Bitcoin, masa depan mereka tergantung pada adopsi, perkembangan regulasi, dan kemajuan teknologi. Selalu lakukan riset mendalam sebelum berinvestasi.