Sebelum dompet digital menjadi umum dan cryptocurrency merevolusi keuangan, tahun 1990-an menyaksikan gelombang upaya ambisius untuk mendigitalkan uang. Proyek-proyek ini, meskipun sebagian besar dilupakan hari ini, adalah eksperimen berani yang bertujuan untuk membayangkan kembali bagaimana kita membayar barang dan jasa di dunia yang semakin digital. Mereka bukan hanya konsep teoretis—mereka adalah sistem nyata yang berfungsi dengan potensi untuk mengubah segalanya. Namun, meskipun ide-ide mereka yang inovatif, mereka memudar menjadi ketidakjelasan. Di antara para inovator awal ini adalah Mondex (1990), CyberCash (1994), dan NetCash (1996)—masing-masing menawarkan visi unik tentang pembayaran digital yang akan mempengaruhi teknologi yang kita gunakan saat ini.
Ambil Mondex, misalnya, sebuah proyek yang dimulai pada tahun 1990 di Inggris. Para penciptanya membayangkan masyarakat tanpa uang tunai di mana uang dapat dimuat ke dalam kartu pintar yang dilengkapi dengan chip dan digunakan untuk transaksi offline. Tidak seperti kartu kredit, Mondex tidak bergantung pada rekening bank atau konektivitas konstan. Kartu tersebut pada dasarnya bertindak sebagai dompet digital, dan uang yang disimpan di dalamnya dapat ditransfer secara pribadi antara individu—persis seperti uang tunai fisik. Pada tahun 1996, MasterCard mengakuisisi Mondex, melihatnya sebagai pengubah permainan potensial untuk pembayaran digital. Namun, dunia belum siap. Infrastruktur yang diperlukan—seperti pembaca kartu pintar—tidak tersebar luas, dan konsumen skeptis tentang mempercayakan uang mereka kepada mikrochip. Sementara itu, bank enggan untuk sepenuhnya menerima sistem yang meminimalkan kontrol mereka atas transaksi. Meskipun kehilangannya yang tenang, Mondex meletakkan dasar bagi inovasi masa depan seperti pembayaran tanpa kontak dan dompet digital.
Sekitar waktu yang sama, CyberCash lahir pada tahun 1994, didirikan oleh Steve Crocker dan timnya di Amerika Serikat. CyberCash berfokus pada memungkinkan transaksi online yang aman, sebuah masalah mendesak saat internet mulai meledak dalam popularitas. Ini memungkinkan pedagang memproses pembayaran kartu kredit secara aman melalui web, pada saat konsumen masih ragu untuk memasukkan detail kartu mereka ke dalam browser internet. CyberCash juga memperkenalkan CyberCoin, sebuah sistem untuk micropayments—transaksi kecil dan sering yang tidak cocok untuk kartu kredit tradisional. Meskipun sukses di awal, CyberCash tersapu dalam krisis gelembung dot-com dan dinyatakan bangkrut pada tahun 2001. Namun, inovasinya dalam keamanan pembayaran online membantu mempersiapkan panggung untuk ledakan e-commerce yang mengikutinya.
Sementara itu, pada tahun 1996, para peneliti di Amerika Serikat mengembangkan NetCash dan proyek saudara perempuannya, NetBill, sebagai eksperimen akademis dalam uang digital. NetCash mengeksplorasi ide pembayaran berbasis token anonim yang memungkinkan pengguna mentransfer uang digital tanpa otoritas pusat yang melacak transaksi mereka—sebuah konsep yang mengantisipasi sifat terdesentralisasi dari cryptocurrency saat ini. Di sisi lain, NetBill dirancang untuk memfasilitasi mikrotransaksi, seperti membayar artikel individu atau unduhan perangkat lunak. Sistem-sistem ini sangat berpikiran maju, tetapi tetap terkurung dalam dunia akademis. Infrastruktur internet pada saat itu terlalu kurang berkembang untuk mendukung ide-ide radikal tersebut, dan tidak satu pun proyek yang mendapatkan daya tarik yang diperlukan untuk bergerak melampaui makalah penelitian.
Para pelopor yang terlupakan ini—dompet digital portabel Mondex, sistem pembayaran online aman CyberCash, dan token anonim NetCash—mungkin tidak mencapai kesuksesan di arus utama, tetapi pengaruh mereka tidak dapat disangkal. Mereka menangani tantangan yang tetap menjadi pusat uang digital saat ini: keamanan, privasi, dan kegunaan. Kegagalan mereka sama mendidiknya dengan inovasi mereka, membuka jalan bagi sistem modern seperti PayPal, Apple Pay, dan bahkan Bitcoin.
Jadi, lain kali Anda mengetuk ponsel Anda untuk membayar kopi atau mengagumi kekuatan teknologi blockchain, ingatlah para pemimpi awal dari tahun 1990-an ini. Mereka tidak hanya membayangkan masa depan tanpa uang tunai—mereka mencoba membangunnya, meskipun dunia belum sepenuhnya siap untuk mereka.