Apakah Komputasi Kuantum Benar-Benar Menjadi Ancaman bagi Bitcoin? Mari Kita Bahas.

Ada banyak pembicaraan tentang komputasi kuantum yang menimbulkan risiko bagi Bitcoin, terutama setelah CEO Google Sundar Pichai menyoroti kemajuan seperti "Willow." Tapi apakah ketakutan ini dibenarkan? Tidak benar – setidaknya belum saatnya.

Inilah mengapa Bitcoin tetap aman, bahkan di tengah-tengah apa yang disebut sebagai "ancaman kuantum."

1️⃣ Komputer Kuantum Belum Sampai di Sana

Membongkar enkripsi Bitcoin akan memerlukan komputer kuantum dengan 1,9 miliar qubit – sebuah angka yang masih jauh dari pencapaian kita. Para ahli memperkirakan bahwa akan membutuhkan setidaknya 10-20 tahun lagi sebelum ini menjadi mungkin.

2️⃣ Pengembang Bitcoin Selangkah Lebih Maju

Jaringan Bitcoin tidak statis. Para pengembang sudah menjelajahi algoritma kriptografi yang tahan kuantum. Ketika saatnya tiba, Bitcoin dapat diperbarui untuk tetap aman.

3️⃣ Target yang Lebih Besar Akan Jatuh Lebih Dulu

Bahkan jika komputasi kuantum menjadi ancaman nyata, Bitcoin bukanlah target yang paling rentan. Sistem seperti bank, basis data pemerintah, email, dan bahkan jaringan militer kemungkinan akan terkena dampak jauh sebelum enkripsi Bitcoin berada dalam risiko.

Kesimpulan

Bitcoin dirancang untuk beradaptasi. Alih-alih panik tentang risiko hipotetis, fokuslah pada bagaimana komputasi kuantum dapat mengganggu ekosistem digital yang lebih luas. Bitcoin tidak akan ke mana-mana – setidaknya bukan karena komputer kuantum.

Pendapat Anda?

Apa pendapat Anda tentang dampak komputasi kuantum terhadap kripto? Beritahu saya

#2024withBinance