#BTCReclaims101K

Bitcoin sering disebut sebagai "emas digital" karena sifatnya yang langka, dapat dibagi, dan kemampuannya untuk bertindak sebagai penyimpan nilai. Ini dirancang sebagai alternatif untuk mata uang dan sistem keuangan tradisional, dengan tujuan memberikan pengguna kedaulatan finansial dan kontrol atas aset mereka.

Cara Kerja Bitcoin:

1. Teknologi Blockchain:

Transaksi Bitcoin dikelompokkan ke dalam blok dan ditambahkan ke dalam rantai.

Penambang memverifikasi transaksi dan menambahkannya ke blockchain, memastikan tidak ada pengeluaran ganda.

Sistem ini terdesentralisasi, artinya tidak ada entitas tunggal yang memiliki kontrol.

2. Penambangan:

Penambangan adalah proses memvalidasi transaksi dan mengamankan jaringan.

Penambang memecahkan teka-teki kriptografi yang kompleks, dan sebagai imbalannya, mereka menerima Bitcoin baru yang dibuat sebagai hadiah.

Proses ini disebut Proof of Work (PoW), yang memerlukan daya komputasi yang signifikan.

3. Dompet:

Bitcoin disimpan di dompet digital, yang dapat online (dompet panas) atau offline (dompet dingin).

Setiap dompet memiliki kunci publik (digunakan untuk menerima Bitcoin) dan kunci privat (digunakan untuk mengotorisasi transaksi).

Keuntungan Bitcoin:

Pembayaran Tanpa Batas: Bitcoin dapat dikirim ke mana saja di dunia tanpa konversi mata uang atau biaya tinggi.

Pseudonimitas: Transaksi tidak memerlukan informasi pribadi, menawarkan tingkat privasi.

Ketahanan terhadap Inflasi: Berbeda dengan mata uang fiat, pasokan Bitcoin dibatasi pada 21 juta, melindunginya dari devaluasi.

Tantangan dan Kritik:

Volatilitas: Harga Bitcoin berfluktuasi secara signifikan, menjadikannya berisiko bagi investor dan tidak praktis sebagai mata uang yang stabil.

Konsumsi Energi: Penambangan Bitcoin mengkonsumsi jumlah listrik yang besar, menimbulkan kekhawatiran lingkungan.

Pengawasan Regulasi: Pemerintah di seluruh dunia sedang berusaha untuk mengatur Bitcoin, yang dapat mempengaruhi adopsi dan penggunaannya.

Skalabilitas: Jaringan Bitcoin hanya dapat menangani sejumlah transaksi terbatas per detik, yang dapat menyebabkan penundaan selama waktu puncak.

Kasus Penggunaan:

Investasi: Banyak orang melihat Bitcoin sebagai kelas aset dan lindung nilai terhadap inflasi.