Apa itu scalping vs akumulasi?

Scalping dan akumulasi adalah dua strategi perdagangan atau investasi yang umum digunakan di pasar keuangan. Berikut adalah penjelasan sederhana:

1. Scalping

• Definisi: Scalping adalah strategi perdagangan jangka pendek di mana pedagang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan cepat dengan memanfaatkan pergerakan harga kecil.

• Contoh: Bayangkan Anda membeli cryptocurrency seharga $100. Dalam beberapa menit, harganya naik menjadi $101. Anda menjualnya dengan cepat, meraih keuntungan kecil sebesar $1. Scalper mengulangi proses ini beberapa kali dalam sehari untuk mengumpulkan keuntungan kecil.

• Karakteristik:

• Frekuensi perdagangan yang tinggi.

• Memerlukan pengambilan keputusan yang cepat dan pemantauan pasar.

• Contoh pasar: Saham, crypto, forex.

2. Akumulasi

• Definisi: Akumulasi adalah strategi jangka panjang di mana investor secara bertahap membeli aset seiring waktu, sering kali ketika harga rendah, untuk membangun posisi yang signifikan.

• Contoh: Misalkan Anda percaya bahwa sebuah saham dinilai rendah pada harga $10. Alih-alih membeli jumlah besar sekaligus, Anda membeli jumlah kecil setiap minggu (misalnya, 10 saham setiap minggu). Selama berbulan-bulan, Anda mengumpulkan kepemilikan besar, dengan tujuan untuk pertumbuhan jangka panjang.

• Karakteristik:

• Fokus pada pembelian yang bertahap.

• Biasanya dilakukan sebagai persiapan untuk kenaikan harga.

• Contoh investor: Warren Buffett (investasi nilai).

Perbedaan Utama: Scalping fokus pada keuntungan jangka pendek dari perubahan harga kecil, sementara akumulasi adalah tentang membangun posisi jangka panjang seiring waktu.

Sebagai contoh #usual sedang di-scalp tetapi #shib lebih baik diakumulasi saat ini