Baru-baru ini, Kejaksaan Kabupaten Jianhu, Provinsi Jiangsu mengumumkan sebuah kasus perdagangan valuta asing lintas batas menggunakan mata uang virtual sebagai media, menarik perhatian luas. Tiga orang 'generasi 95' karena menggunakan mata uang virtual untuk menghindari pengawasan valuta asing negara, terlibat dalam praktik jual beli valuta asing yang terselubung, telah diakui sebagai tindak pidana operasi ilegal, dan akhirnya dijatuhi hukuman penjara lima tahun hingga satu tahun enam bulan, serta denda.
Tinjauan kasus: 'Mengalihkan' mata uang virtual ke perdagangan valuta asing
Pada awal 2020, Lin yang berusia 25 tahun mulai terlibat dalam arbitrase 'memindahkan batu' dengan mata uang virtual karena tidak memiliki pendapatan tetap. Dia menghasilkan keuntungan kecil dengan memanfaatkan perbedaan harga antara dua bursa. Namun, suatu transaksi kebetulan memperkenalkannya kepada seorang klien Nigeria, yang meminta untuk menukarkan Naira menjadi Renminbi melalui Lin.
Lin merancang suatu skema operasi: pelanggan membeli Tether (USDT) menggunakan Naira di bursa Binance, Lin menjual USDT kepada pedagang domestik untuk ditukar menjadi Renminbi, lalu mentransfernya ke akun yang ditunjuk pelanggan, mengambil keuntungan dari selisih harga. Transaksi pertama menghasilkan Lin keuntungan 300 yuan, dia meyakini ini adalah jalan pintas untuk cepat kaya.
Pada September 2020, Lin dan temannya Yan mengundurkan diri untuk bekerja sendiri. Tak lama setelah itu, karena akun mereka sering menerima dana besar yang dibatasi penggunaannya, mereka mengundang Xie untuk bergabung, memberikan kartu bank dan ikut beroperasi. Dalam waktu singkat, ketiga orang ini menyelesaikan lebih dari 650 transaksi, menukarkan valuta asing hampir 30 juta yuan.
Kualifikasi kasus dan putusan
Pada Juni 2022, Lin dan dua orang lainnya ditangkap oleh polisi. Setelah kejaksaan terlibat, melalui aliran dana dan catatan transaksi yang rinci, mereka menemukan bahwa mereka menggunakan mata uang virtual untuk menghindari pengawasan valuta asing dalam melakukan pembayaran lintas batas, mengganggu ketertiban pasar keuangan.
Pengadilan akhirnya memutuskan bahwa Lin dan dua orang lainnya menggunakan mata uang virtual untuk melakukan layanan pertukaran lintas batas, menghindari pengelolaan valuta asing negara, yang merupakan tindak pidana operasi ilegal. Pada 29 April 2024, pengadilan menjatuhkan hukuman penjara lima tahun kepada Lin dan Yan, serta denda; Xie dijatuhi hukuman satu tahun enam bulan dengan masa percobaan, serta denda.
Peringatan kasus: Risiko arbitrase mata uang virtual
Arbitrase legal atau operasi ilegal?
Lin dan yang lainnya berargumen bahwa mereka hanya 'memindahkan batu', tetapi pengadilan memutuskan bahwa tindakan mereka terlibat dalam pembayaran lintas batas dan perdagangan valuta asing, menghindari pengawasan, dan mengganggu ketertiban keuangan. Kasus ini mengungkapkan hubungan erat antara perilaku arbitrase mata uang virtual dan risiko hukum.
Risiko mata uang virtual dan perdagangan valuta asing
Mata uang virtual, karena karakteristik desentralisasinya, digunakan oleh pelaku kejahatan untuk menghindari pengawasan. Dalam kasus ini, mata uang virtual menjadi alat untuk menghindari pengawasan valuta asing, yang menyebabkan timbulnya hasil yang melanggar hukum.
Peringatan investasi di bawah tekanan hukum
Kasus ini mengingatkan para investor: meskipun perdagangan mata uang virtual belum sepenuhnya dilarang, tetapi jika melibatkan penghindaran pengelolaan valuta asing dan perilaku lainnya, maka dapat melanggar hukum, bahkan mengakibatkan tanggung jawab pidana.
Saran dari kejaksaan
1. Menetapkan batasan hukum yang jelas. Perdagangan mata uang virtual yang melibatkan pengelolaan valuta asing dan perilaku pembayaran harus memiliki batasan peraturan yang jelas untuk meningkatkan kesadaran hukum publik.
2. Memperkuat pengawasan dan promosi keuangan. Instansi terkait harus meningkatkan upaya promosi untuk mengarahkan publik berinvestasi secara legal, agar mata uang virtual tidak menjadi alat kejahatan.
Apakah trading mata uang virtual dengan cara ilegal sepadan dengan risiko besar ini? Apakah perlu penjelasan lebih lanjut tentang legalitas perdagangan mata uang virtual? Silakan tinggalkan komentar untuk diskusi!