Baru-baru ini, sebuah kasus mengenai perdagangan mata uang virtual dengan VPN menarik perhatian luas di kalangan komunitas cryptocurrency. Seorang pengguna yang menggunakan VPN untuk mengakses bursa luar negeri dan membeli serta menjual bitcoin dengan harga rendah dan tinggi, dianggap melakukan tindakan ilegal oleh pihak kepolisian setempat, dan semua keuntungan dalam bentuk yuan yang diperolehnya dari perdagangan tersebut dianggap sebagai pendapatan ilegal dan disita. Selain itu, pengguna tersebut juga didenda 15.000 yuan, bahkan ponsel dan komputer juga disita sebagai 'alat kejahatan'. Peristiwa ini tanpa diragukan lagi membuat banyak orang yang terlibat dalam perdagangan mata uang virtual berpikir keras.
Tinjauan kasus: Perdagangan mata uang virtual dengan VPN dianggap sebagai pendapatan ilegal
Peristiwa ini terjadi pada bulan Agustus tahun ini, di suatu tempat di dalam negeri, pihak kepolisian menerima laporan bahwa seorang pengguna bernama Zhang San (nama samaran) menggunakan VPN untuk mengakses platform perdagangan terkenal di luar negeri, dan mendapatkan keuntungan melalui perdagangan mata uang virtual. Setelah penyelidikan, pihak kepolisian berdasarkan Pasal 14 dari (Peraturan Sementara tentang Manajemen Jaringan Informasi Komputer Internasional) menetapkan bahwa penggunaan VPN untuk mengakses luar negeri oleh Zhang San adalah tindakan ilegal, dan semua keuntungan yang diperoleh selama periode perdagangan tersebut dianggap sebagai pendapatan ilegal dan disita.
Lebih mengejutkan lagi, kasus serupa juga pernah terjadi di masa lalu. Tahun lalu, seorang programmer yang menggunakan VPN untuk bekerja dianggap melakukan pelanggaran, dan akhirnya lebih dari satu juta yuan yang diperolehnya dari pekerjaan tersebut disita. Meskipun sifat pekerjaan berbeda dari perdagangan mata uang virtual, keduanya memiliki kesamaan dalam konteks tindakan 'mengakses luar negeri untuk mendapatkan keuntungan'.
Kontroversi dalam tindakan perdagangan mata uang virtual dengan VPN
Meskipun perdagangan mata uang virtual di dalam negeri sangat dikendalikan, namun tidak secara tegas dinyatakan sebagai tindakan ilegal. Lalu, mengapa keuntungan dari perdagangan mata uang virtual melalui VPN dianggap sebagai pendapatan ilegal? Inti dari kontroversi ini terletak pada bagaimana menginterpretasikan Pasal 14 dari (Peraturan Sementara tentang Manajemen Jaringan Informasi Komputer Internasional):
“Dilarang menggunakan jaringan internasional untuk melakukan kegiatan kriminal yang membahayakan keamanan negara, membocorkan rahasia negara, dan sebagainya.”
Pihak kepolisian berpendapat bahwa tindakan mengakses luar negeri itu sendiri adalah ilegal, dan semua keuntungan yang diperoleh melalui tindakan ilegal tersebut secara alami dianggap sebagai pendapatan ilegal. Oleh karena itu, keuntungan Zhang San yang diperoleh dari perdagangan mata uang virtual di platform luar negeri juga dianggap sebagai pendapatan ilegal.
Pendukung berpendapat bahwa penjelasan ini membantu menstandarisasi perilaku jaringan dan perdagangan mata uang virtual, tetapi penentang mempertanyakan apakah interpretasi ini terlalu luas, dan apakah ada hubungan yang pasti antara tindakan mengakses luar negeri dan legalitas perdagangan mata uang virtual.
Risiko hukum perdagangan mata uang virtual
Saat ini, meskipun perdagangan mata uang virtual di dalam negeri sangat dibatasi, namun tidak secara tegas dinyatakan sebagai tindakan ilegal. Namun, mengakses platform luar negeri untuk perdagangan mata uang virtual dapat memicu serangkaian masalah hukum.
Kepatuhan hukum penggunaan VPN
Berdasarkan peraturan yang berlaku, penggunaan VPN untuk mengakses luar negeri tanpa izin adalah tindakan ilegal. Tindakan ini sendiri sudah merupakan pelanggaran dan membawa risiko hukum bagi perdagangan mata uang virtual selanjutnya.Pendapatan dianggap sebagai pendapatan ilegal
Logika pihak kepolisian adalah, jika mengakses luar negeri adalah tindakan ilegal, maka semua keuntungan yang diperoleh selama periode tersebut tentu juga dianggap sebagai pendapatan ilegal. Logika penetapan ini dapat memicu lebih banyak kasus serupa, menempatkan para pedagang mata uang virtual dalam risiko besar.Kepemilikan hukum perangkat dan dana
Dalam kasus di atas, perangkat seperti ponsel dan komputer dari pengguna yang mengakses luar negeri dianggap sebagai 'alat kejahatan' dan disita, serta semua keuntungan dari perdagangan juga disita. Ini tentunya merupakan peringatan yang sangat besar bagi pengguna biasa.
Peringatan dan pelajaran
Peristiwa ini memberikan peringatan kepada para investor mata uang virtual. Meskipun perdagangan mata uang virtual itu sendiri tidak ilegal, jika menggunakan VPN untuk mengakses platform luar negeri, tindakan tersebut dapat dianggap ilegal, yang dapat menyebabkan keuntungan disita dan bahkan menghadapi sanksi yang lebih berat.
Bagi pengguna biasa, terlepas dari apakah mereka terlibat dalam perdagangan mata uang virtual atau tidak, mereka harus memahami dan mematuhi peraturan hukum yang relevan untuk menghindari risiko hukum akibat kelalaian atau sikap ceroboh. Selain itu, pihak berwenang mungkin juga perlu memperjelas batasan peraturan tentang masalah ini untuk mengurangi kontroversi dan kesalahpahaman.
Risiko hukum dari perdagangan mata uang virtual mulai terlihat, dan kasus nyata ini memberikan pelajaran hukum yang hidup bagi semua investor dan pelaku usaha.