Spoofing adalah teknik manipulasi pasar yang bertujuan memalsukan keadaan pasar sebenarnya. Hal ini biasanya melibatkan pedagang yang menempatkan pesanan beli atau jual palsu yang tidak akan pernah dieksekusi. Spoofing digunakan untuk memanipulasi pasar dan memanipulasi harga aset tertentu, menggunakan berbagai jenis algoritma dan bot. Tentu saja ini merupakan praktik ilegal.
Prosesnya cukup sederhana. Seperti yang telah disebutkan, seorang pedagang menggunakan bot atau algoritma untuk membuat pesanan beli atau jual palsu. Ketika pesanan hampir dieksekusi, bot atau algoritme membatalkannya. Tujuan dari teknik ini adalah untuk menciptakan tekanan beli atau jual yang salah, menciptakan ilusi volume, konsensus, dan aktivitas yang lebih besar di pasar. Selain itu, ini mempengaruhi arah pasar atau harga yang ditetapkan.
Dampak dari tindakan ini sangat terasa di pasar karena tidak ada cara yang jelas untuk mengenali pesanan palsu. Teknik ilegal ini bisa sangat efektif, terutama ketika order palsu ditempatkan pada momen-momen penting seperti area support atau resistance yang penting bagi trader.
Apakah spoofing hanya terjadi di pasar mata uang kripto?
Spoofing adalah fenomena yang terjadi tidak hanya di pasar mata uang kripto, namun juga di pasar keuangan lainnya. Selain itu, hal ini dapat secara efektif dikaitkan dengan aset lain, yang pada gilirannya mempengaruhi pasar aset lain, misalnya nilai tukar antara dolar AS dan bitcoin.
Efektivitas teknik ini terutama terlihat ketika pasar mengharapkan pergerakan yang tidak terduga. Ketika ada ketakutan akan kehilangan peluang (FOMO), terdapat volatilitas pasar yang signifikan, yang mendukung eksekusi order palsu secara cepat. Pada gilirannya, ketika pasar berada dalam tren naik, spoofing menjadi kurang efektif. Namun, hasil akhirnya bergantung pada tindakan pelaku pasar dan banyak faktor lainnya.
Apa akibat dari spoofing?
Kami telah menunjukkan sebelumnya bahwa ini adalah praktik ilegal di pasar. Dampak negatifnya terhadap pasar sangat besar. Mengapa? Karena menghasilkan perubahan harga yang bukan merupakan akibat dari penawaran dan permintaan yang sebenarnya. Sementara itu, ketika penipu memanipulasi pergerakan harga, mereka sendiri yang mendapatkan keuntungan finansial.
Sumber berita dan konten resmi
https://kanga.exchange/university/courses/poziom-zaawansowany/lessons/7-czym-jest-spoofing-na-rynku-kryptowalut/