Fenomena Sosial Pertama:

Dampak Acara Tahun Baru Imlek Tidak Sehebat Dulu

Ingat di tahun 80-an dan 90-an, setiap kali perayaan Tahun Baru Imlek, setiap rumah akan berkumpul, sambil makan dan mengobrol, sambil menonton acara Tahun Baru Imlek. Acara Tahun Baru Imlek adalah program yang harus ditonton orang-orang saat merayakan hari besar tersebut. Namun sekarang, jumlah orang yang menonton acara Tahun Baru Imlek semakin sedikit, yang terutama disebabkan oleh dua faktor: satu, banyak orang merasa bahwa setelah puluhan tahun menonton acara Tahun Baru Imlek, itu hanya variasi yang sama, sangat sedikit program inovatif. Oleh karena itu, antusiasme terhadap acara Tahun Baru Imlek menurun; yang kedua, banyak anak muda sekarang lebih suka bermain game online atau menonton video pendek, sehingga perhatian mereka terhadap acara Tahun Baru Imlek semakin rendah. Faktanya, game online dan video pendek telah mengalihkan penonton acara Tahun Baru Imlek.

Fenomena Sosial Kedua:

Pergerakan Pulang Tahun Baru Tidak Sebusy Dulu

Dulu, setiap kali tiba musim pergerakan pulang Tahun Baru, tiket sangat sulit didapat, stasiun kereta api selalu penuh sesak setiap hari. Namun dalam beberapa tahun terakhir, pergerakan pulang Tahun Baru tampaknya tidak sepadat dulu, jumlah orang yang bergerak juga mengalami penurunan drastis. Ada tiga alasan utama:

Pertama, banyak orang karena tidak menemukan pekerjaan, pulang lebih awal untuk merayakan Tahun Baru; kedua, sekarang banyak orang bekerja di kota, membawa orang tua mereka ke kota untuk merayakan Tahun Baru; ketiga, dulu masyarakat umum menggunakan kereta sebagai alat transportasi utama. Namun sekarang, ada banyak cara bagi orang untuk pulang, seperti, mengemudikan mobil pribadi pulang, naik bus jarak jauh pulang, atau naik pesawat pulang, dan lain-lain.