Dalam analisa teknikal, kita lebih memperhatikan dua aspek: satu adalah tren; yang lainnya adalah posisi support dan resistance. Dalam proses trading, kami memperhatikan untuk mengikuti tren. Namun, kondisi pasar tidak statis dan akan selalu ada fluktuasi dan pembalikan. Jadi, bagaimana kita harus beroperasi saat ini?

Faktanya, inilah pentingnya studi kami tentang level support dan resistance. Jika seorang investor dapat secara akurat memahami level support dan resistance selama fluktuasi pasar, maka ia dapat masuk dan keluar pasar dengan lancar pada titik yang akurat, dan kemudian memperoleh keuntungan.

  

Dalam istilah awam, level support dan resistance berfungsi seperti lampu lalu lintas. Mereka dapat mengingatkan kita kapan harus mempercepat? Kapan Anda harus menunggu? Kapan Anda harus berhenti secara tegas?

  

Secara umum, analisis level support dan resistance yang baik dapat memungkinkan investor meningkatkan rasio risiko-imbalan, meningkatkan akurasi masuk dan keluar, dan membantu investor menghindari transaksi acak dan buta, sehingga mengurangi kerugian yang tidak perlu.

  

2. Metode umum untuk menilai level support dan resistance

  

Secara umum, dalam operasi sebenarnya, kami memiliki tiga metode analisis umum berikut, yaitu moving average, Bollinger Bands, dan golden section. Di bawah ini, kami meninjau tiga metode umum ini satu per satu.

  

1. Rata-rata pergerakan sering digunakan dalam menentukan level support dan resistance. Rata-rata pergerakan mempunyai dua fungsi utama: satu untuk menunjukkan arah; satu lagi untuk memberikan support dan resistance.

  

Rata-rata pergerakan umum dapat dibagi menjadi dua jenis: rata-rata pergerakan sederhana (SMA) dan rata-rata pergerakan tertimbang eksponensial (EMA). Adapun rata-rata bergerak mana yang lebih baik untuk digunakan, itu tergantung pada kebiasaan pribadi. Saat ini belum ada pernyataan terpadu. Teman-teman yang menyukai SMA cenderung lebih menyukai moving average bilangan bulat seperti 5, 10, 20, 50, 150, dan 200. Teman-teman yang menyukai moving average EMA lebih menyukai periode moving average yang terdiri dari angka-angka Fibonacci, seperti 21, 34, 55, 89, 144, 233. Faktanya, sifat dan nilai moving average bukanlah yang terpenting, selama moving average tersebut sesuai dengan kepribadian Anda.

  

Perlu dicatat bahwa ketika menggunakan rata-rata pergerakan untuk menganalisis support dan resistance jangka pendek, umumnya perlu mematuhi prinsip rata-rata pergerakan kecil periode besar dan rata-rata pergerakan besar periode kecil. Misalnya, ketika melihat garis harian, kita biasanya lebih memperhatikan resistensi rata-rata pergerakan 5 hari, 10 hari, dan 20 hari. Jika itu adalah grafik per jam atau grafik 15 menit, kita biasanya melihat rata-rata pergerakan periode 100 dan 200.

  

Selain itu, penulis (Principles of Professional Speculation) sangat menyukai moving average periode 200, yang sangat berguna pada grafik harian dan grafik lima belas menit. Investor yang tertarik juga dapat mencoba metode ini.

  

2. Tentukan level support dan resistance melalui Bollinger Bands, umumnya fokus pada jalur atas, jalur tengah, dan jalur bawah.

  

Secara umum, Bollinger Band tidak banyak berubah selama tahap perataan. Level support dan resistance saat ini relatif stabil, dan ini juga merupakan waktu terbaik untuk menjual pada harga tinggi dan membeli pada harga rendah. Namun, investor juga harus memperhatikan bahwa ketika Bollinger Bands mendatar, kita harus menetapkan stop loss untuk mencegah terjadinya terobosan. Pengalaman Guru Bo Jin adalah ketika menggunakan Bollinger Bands untuk menilai, Anda harus memilih periode yang lebih besar sebanyak mungkin, seperti Bollinger Band 55 periode atau bahkan Bollinger Band 100 periode.

  

3. Bagian emas adalah cara paling umum dan efektif untuk menemukan level support dan resistance. Guru Bo Jin menganjurkan agar setiap orang lebih memperhatikan penggunaan metode ini. Terutama rasio emas yang penting yaitu 38,2%, 61,8% dan 50%. $BTC