Tak terduga
Ikon Musk baru saja tiba-tiba menyatakan pendapat
Pada 7 Desember, miliarder Amerika Elon Musk mengunggah di media sosial, menyatakan bahwa dia tidak akan memanfaatkan pengaruhnya yang semakin meningkat di pemerintahan Trump untuk menyerang atau membalas pesaing industri. Pernyataan ini memicu perdebatan di masyarakat, mengingat Musk dikenal dengan pernyataan berani dan metode bisnis yang penuh kontroversi. Dalam beberapa tahun terakhir, Musk telah menunjukkan momentum yang cepat di berbagai bidang, dari mobil listrik hingga eksplorasi luar angkasa, dan media sosial, hampir tidak ada tempat yang tidak terjangkau olehnya. Interaksinya dengan politik AS juga semakin sering, terutama posisinya pada beberapa isu kebijakan kunci, yang menunjukkan ambisi politiknya. Dalam konteks ini, pernyataannya yang menyatakan bahwa dia "tidak akan membalas pesaing" tak dapat tidak mengingatkan kita pada beberapa raksasa bisnis di masa lalu yang memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi, seperti kekaisaran monopoli Rockefeller, yang akhirnya memicu lahirnya undang-undang antimonopoli. Namun, kunci masalahnya adalah, apakah Musk benar-benar dapat mempertahankan "kedermawanan" ini secara konsisten? Dunia bisnis sudah sangat kompetitif, terutama di bidang teknologi, konflik kepentingan tidak dapat dihindari. Menurut Anda, apakah seorang pengusaha yang menguasai pasar benar-benar dapat "tidak melukai orang lain" dalam politik?