Bank Sentral Eropa (ECB) tengah mengembangkan rencana untuk euro digital, yang bertujuan untuk meningkatkan sistem pembayaran di zona euro dan mengurangi ketergantungan pada raksasa pembayaran AS seperti Visa dan Mastercard. Prakarsa ini dapat memperkuat kemandirian finansial kawasan tersebut dan mendorong pembayaran lintas batas yang lebih cepat dan efisien.

Inti dari proyek ini adalah pengembangan Buku Peraturan Euro Digital, yang akan menetapkan pedoman standar untuk proses pembayaran di seluruh zona euro. Dengan memastikan konsistensi, ECB berharap dapat menciptakan pengalaman yang lancar dan ramah pengguna. Masukan dari konsumen, pengecer, dan penyedia pembayaran telah menghasilkan pembaruan dalam pendekatan ECB. Tujuh area fokus baru telah diidentifikasi, termasuk desain pengalaman pengguna dan manajemen risiko. Upaya ini dilengkapi dengan kolaborasi dengan pedagang, perusahaan teknologi finansial, dan peneliti untuk menguji fitur seperti pembayaran bersyarat, di mana transaksi dipicu secara otomatis saat kondisi tertentu terpenuhi. Laporan terperinci tentang pengujian ini diharapkan pada bulan Juli 2025.

ECB baru-baru ini mengundang penawaran dari calon penyedia infrastruktur euro digital, dengan hasil yang diharapkan pada tahun 2025. Kemitraan dengan perusahaan-perusahaan Eropa ini bertujuan untuk membangun sistem yang kuat untuk mendukung mata uang digital. Memahami preferensi publik juga penting, dengan penelitian tentang kebutuhan konsumen yang membentuk desain euro digital agar dapat diakses secara luas dan praktis.

Meskipun ada kemajuan ini, tidak semua orang mendukung gagasan tersebut. Kritikus telah menyuarakan kekhawatiran tentang potensi peningkatan pengawasan dan kontrol keuangan. Beberapa berpendapat bahwa mata uang digital bank sentral (CBDC) dapat melanggar kebebasan pribadi. Misalnya, seorang pengguna di X memperingatkan, "Jangan pernah menggunakan euro digital. Itu adalah alat pengawasan dan kontrol keuangan. Jadilah bank Anda sendiri."

Jika berhasil, euro digital dapat berdampak signifikan terhadap keuangan global. Dengan mengurangi ketergantungan pada sistem pembayaran non-Eropa, hal itu akan meningkatkan kedaulatan keuangan zona euro dan menantang dominasi dolar AS. Pembayaran lintas batas yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih transparan juga dapat mendorong bisnis dan negara di luar Eropa untuk mengadopsi euro untuk perdagangan dan investasi.

Namun, tantangan tetap ada. ECB harus mematuhi peraturan yang rumit dan mengatasi masalah privasi. Diskusi seputar pembatasan jumlah euro digital yang dapat dimiliki individu mencerminkan upaya untuk menyeimbangkan stabilitas keuangan dengan kegunaan. Meskipun ada rintangan ini, ECB tetap optimis tentang penyempurnaan aspek-aspek ini dalam beberapa bulan mendatang.

Prakarsa euro digital merupakan langkah penting dalam membentuk kembali keuangan global. Jika berhasil mencapai tujuannya, hal itu dapat mendorong persaingan, meningkatkan kedaulatan, dan menjadikan euro sebagai pemain yang lebih kuat dalam sistem keuangan global. Tahun-tahun mendatang akan menentukan apakah ECB dapat berhasil menyeimbangkan inovasi, regulasi, dan kepercayaan publik untuk mewujudkan visi ini.