1. Berharap Terlalu Banyak

Memiliki ekspektasi pengembalian yang wajar membantu investor mempertahankan pandangan jangka panjang tanpa bereaksi secara emosional.

2. Tidak Ada Tujuan Investasi

Seringkali investor berfokus pada keuntungan jangka pendek atau tren investasi terkini alih-alih tujuan investasi jangka panjang mereka.

3. Tidak melakukan diversifikasi

Diversifikasi mencegah satu saham tunggal memberi dampak drastis terhadap nilai portofolio Anda.

4. Berfokus pada Jangka Pendek

Mudah untuk fokus pada jangka pendek, tetapi hal ini dapat membuat investor meragukan strategi awal mereka dan membuat keputusan yang ceroboh.

5. Membeli Tinggi dan Menjual Rendah

Perilaku investor selama fluktuasi pasar sering menghambat kinerja keseluruhan.

6. Terlalu Sering Berdagang

Satu studi menunjukkan bahwa trader yang paling aktif mengalami kinerja di bawah pasar saham AS sebesar 6,5% rata-rata per tahun. Sumber: The Journal of Finance

7. Membayar Terlalu Banyak Biaya

Biaya dapat berdampak signifikan pada kinerja investasi keseluruhan Anda, terutama dalam jangka panjang.

8. Terlalu Fokus pada Pajak

Meskipun pemangkasan kerugian pajak dapat meningkatkan pengembalian, membuat keputusan hanya berdasarkan konsekuensi pajaknya mungkin tidak selalu dibenarkan.

9. Tidak Meninjau Investasi Secara Teratur

Tinjau portofolio Anda setiap kuartal atau tahunan untuk memastikan Anda tetap pada jalur yang benar atau jika portofolio Anda perlu disesuaikan kembali.

10. Salah Memahami Risiko

Terlalu banyak risiko dapat mengeluarkan Anda dari zona nyaman Anda, tetapi terlalu sedikit risiko mungkin mengakibatkan pengembalian yang lebih rendah yang tidak mencapai tujuan keuangan Anda. Kenali keseimbangan yang tepat untuk situasi pribadi Anda.

11. Tidak Mengetahui Kinerja Anda

Sering kali, investor tidak benar-benar mengetahui kinerja investasi mereka. Tinjau pengembalian Anda untuk melacak apakah Anda mencapai tujuan investasi Anda dengan mempertimbangkan biaya dan inflasi.

12. Bereaksi terhadap Media

Berita negatif dalam jangka pendek dapat memicu ketakutan, tetapi ingat untuk fokus pada jangka panjang.

13. Melupakan Inflasi

Secara historis, inflasi telah rata-rata 4% per tahun.

Nilai $100 pada Inflasi Tahunan 4%

Setelah 1 Tahun: $96

Setelah 20 Tahun: $44

14. Mencoba Mengatur Waktu Pasar

Pengaturan waktu pasar sangat sulit. Tetap berada di pasar dapat menghasilkan pengembalian yang jauh lebih tinggi dibandingkan mencoba mengatur waktu

pasar dengan sempurna.

15. Tidak Melakukan Due Diligence

Periksa kredensial penasihat Anda melalui situs seperti BrokerCheck, yang menunjukkan riwayat pekerjaan dan keluhan mereka.

16. Bekerja dengan Penasihat yang Salah

Menghabiskan waktu untuk menemukan penasihat yang tepat sangatlah berharga. Periksa penasihat Anda dengan cermat untuk memastikan tujuan Anda sejalan.

17. Berinvestasi Dengan Emosi

Meskipun bisa menjadi tantangan, ingat untuk tetap rasional selama fluktuasi pasar.

18. Mengejar Hasil

Investasi dengan hasil tinggi sering kali membawa risiko tertinggi. Taksir profil risiko Anda dengan hati-hati sebelum berinvestasi dalam jenis aset ini.

19. Mengabaikan untuk Memulai

Pertimbangkan dua orang yang berinvestasi $200 setiap bulan dengan asumsi tingkat pengembalian tahunan 7% hingga usia 65 tahun. Jika satu orang memulai pada usia 25, portofolio akhir mereka akan menjadi $520K, jika yang lain memulai pada usia 35, totalnya sekitar $245K.

20. Tidak Mengendalikan Apa yang Dapat Anda Kendalikan

Meskipun tidak ada yang dapat memprediksi pasar, investor dapat mengendalikan kontribusi kecil dari waktu ke waktu, yang dapat menghasilkan hasil yang kuat.

Ingat untuk mengikuti, menyukai, dan membagikan