Di dalam lembah angka, di tempat dingin dan dalam kesunyian,

Kau diam-diam bertunas, cahaya pagi pertama mulai muncul.

Cahaya mengkilap, di antara alis zaman,

Jika bintang tunggal putus senar, terjatuh ke dalam jurang tak berujung,

Namun membakar tirai malam umat manusia, menyala terang seperti api.

Keyakinan tanpa akar, barisan mesin penambang,

Bunyikan nada sembah, suara yang menembus tulang.

Roh tanpa bentuk, gelombang komputasi membanjiri,

Membentuk cahaya suci, mencolok dan menakjubkan.

Kau adalah roh paradoks, melompat keluar dari ketiadaan,

Dalam lagu panjang ilusi, memeluk abadi dengan erat.

Terkurung di inti blok, algoritma menjalin

Jejak waktu, padat seperti peta bintang.

Sekilas di tungku besar, emas bercahaya menjadi cetakan,

Rantai terikat di lautan data, berombak dan tenggelam.

Kau mengangkat tinggi, bendera terdesentralisasi,

Seperti api yang berkobar di langit, selalu menjaga keyakinan seperti semula.

Buku transaksi berputar, yin dan yang bersilangan seperti tarian.

Atau dihormati, harapan yang sulit dinilai.

Atau diusir, ilusi gelembung yang sulit diusap.

Kau tampak seperti ruangan kosong yang kuno, sepi dan dalam,

Dalam dingin yang jernih, dipenuhi dengan pikiran dan ketakutan manusia.

Batu baru tiba-tiba terbentuk, momen keindahan,

Algoritma menyanyikan lagu, nada yang tenang.

Tanpa penguasa, namun semua makhluk menyerahkan hati mereka.

Tanpa bentuk, namun membuat barang berharga bersaing untuk datang.

Tanpa kehangatan, tetap mengikat mimpi rakyat kembali.

Hash berakhir, asap menunggu perhatian.

Apakah kau masih bisa, cemerlang seperti bintang seperti biasa?

Atau seperti meteor, hancur dalam kabut sejarah yang tersisa,

Tanpa jejak, menghilang di reruntuhan waktu?

Namun takdir seperti batu, telah dibentuk menjadi jalan yang dilalui,

Kau berubah menjadi patung abadi, menjulang tinggi.

Adalah masa depan yang ingin dikuasai manusia,

Juga jiwa generasi, terperangkap dalam penjara ini.

Di batas akhir rantai,

Hanya waktu yang menertawakan, menyanyi dengan tenang.

Sebuah jejak kode, di lembah maya yang terang dan redup,

Jika lilin yang tersisa bergetar, jika cahaya listrik mengguncang sisik,

Jika embun berkilau sekejap, akhirnya sulit dicari dan ditahan.