Pengumuman status darurat oleh Presiden Korea memang dapat memicu serangkaian reaksi berantai yang mempengaruhi aktivitas ekonomi, termasuk pasar cryptocurrency. Berikut adalah beberapa alasan potensial yang bisa menyebabkan kepanikan dan aliran keluar cryptocurrency dari Korea:

1. Kepercayaan investor: Pengumuman status darurat biasanya berarti situasi domestik yang sangat tidak stabil, yang dapat melemahkan kepercayaan investor terhadap ekonomi Korea. Investor mungkin memilih untuk memindahkan aset ke luar negeri, termasuk cryptocurrency, karena ketidakpastian masa depan dan potensi tindakan pengendalian modal.

2. Pelarian modal: Dalam situasi ketidakstabilan politik, investor mungkin mencari perlindungan untuk aset mereka agar tidak dibekukan oleh pemerintah atau terpengaruh oleh pembatasan lainnya. Karena karakteristik cryptocurrency (desentralisasi, transaksi anonim), mereka mungkin dianggap sebagai sarana pemindahan aset yang efektif.

3. Kepanikan pasar: Gejolak politik dapat menyebabkan volatilitas yang meningkat di pasar keuangan. Ketika publik merasa tidak nyaman dengan masa depan, seringkali terjadi penjualan di pasar. Pasar cryptocurrency juga tidak terkecuali, harga dapat berfluktuasi secara signifikan, dan investor mungkin memilih untuk menjual atau memindahkan aset sebelum harga turun.

4. Respons bursa: Bursa cryptocurrency utama di Korea mungkin akan mengambil langkah-langkah untuk menghadapi ketidakpastian yang ditimbulkan oleh status darurat, seperti menangguhkan penarikan atau memperkuat verifikasi pengguna, yang mungkin mendorong pengguna untuk memindahkan aset mereka lebih awal ke bursa luar negeri.

Berdasarkan informasi dan pengamatan pasar yang ada:

- Diskusi di platform X: Beberapa pengguna menyatakan bahwa pasar cryptocurrency Korea mengalami volatilitas yang tajam setelah pengumuman status darurat, dengan harga turun secara signifikan, yang mungkin mendorong investor untuk memindahkan dana ke luar negeri.

- Depresiasi won: Jika nilai tukar won terhadap dolar AS turun karena gejolak politik, ini juga dapat mendorong investor domestik untuk mencari aset yang lebih aman, termasuk cryptocurrency, tetapi dalam kasus ini, bursa luar negeri mungkin lebih disukai karena dianggap sebagai tempat penyimpanan yang lebih aman.

Namun, apakah itu akan menyebabkan banyak cryptocurrency keluar dari Korea masih perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

- Kebijakan pemerintah: Pemerintah mungkin mengeluarkan kebijakan yang membatasi pergerakan modal lintas batas, termasuk cryptocurrency.

- Likuiditas pasar: Pasar cryptocurrency Korea sendiri memiliki likuiditas yang cukup tinggi, jika penjualan yang disebabkan oleh kepanikan pasar terjadi terutama di bursa domestik, aset mungkin tidak segera keluar ke luar negeri.

- Kebijakan bursa internasional: Jika bursa luar negeri seperti Binance juga menghadapi masalah regulasi atau teknis, ini mungkin membatasi atau mempengaruhi pemindahan aset investor Korea.

Secara ringkas, pengumuman status darurat memang memiliki potensi untuk menyebabkan kepanikan, tetapi apakah itu akan menyebabkan banyak cryptocurrency keluar dari Korea masih perlu dilihat tergantung pada pelaksanaan status darurat dan reaksi lebih lanjut dari pemerintah dan pasar.