Menurut berita TechFlow dari 深潮, pada 3 Desember, seperti yang dilaporkan oleh Cointelegraph, analis cryptocurrency Michaël van de Poppe menunjukkan bahwa apa yang disebut "trading Trump" mungkin telah berakhir sementara, dan Bitcoin perlu menembus level resistensi kunci $98,000 untuk memulai putaran kenaikan baru.
Dalam aspek teknis, analis DonAlt memprediksi bahwa setelah menembus level resistensi $98,000, Bitcoin berpotensi langsung menyerang target $110,000. Namun, ia juga memperingatkan bahwa jika harga jatuh di bawah level support $90,000, mungkin akan turun lebih jauh hingga $80,000. Menurut Indeks Likuiditas Total GMI (Global Macro Investor), Bitcoin mungkin mencapai $110,000 pada Januari 2025.
Dalam aspek fundamental, co-founder 21st Capital, Sina G, menganalisis bahwa ketidakmampuan Bitcoin untuk menembus $100,000 pada bulan November sebagian besar disebabkan oleh banyaknya pemegang jangka pendek (STH) yang mengambil keuntungan, dan tekanan jual ini kini telah berkurang secara signifikan. Pasar memperkirakan akan ada tambahan investasi sebesar $2 triliun pada tahun 2025, di mana sekitar 10% atau akan mengalir ke pasar Bitcoin. Selain itu, kebijakan likuiditas Federal Reserve diperkirakan akan mendorong jumlah uang beredar global mencapai $127 triliun, yang dapat memberikan dukungan lebih lanjut bagi harga Bitcoin.