Token XRP dari Ripple Labs telah mengalami kenaikan dramatis, melonjak hingga 32% dalam satu hari untuk mencapai $2,87. Lonjakan harga ini mendorong kapitalisasi pasar XRP menjadi lebih dari $154 miliar, menjadikannya cryptocurrency terbesar ketiga secara global, menurut data dari CoinGecko. Tonggak ini merupakan pemulihan yang luar biasa dari valuasi $30 miliar sebelumnya pada awal November.
Faktor-faktor di Balik Lonjakan
Rally ini telah dikaitkan dengan permintaan luar negeri yang kuat, terutama di Korea Selatan, serta likuidasi signifikan posisi short di bursa berjangka. Lebih dari $60 juta dalam posisi short XRP dilikuidasi dalam waktu 24 jam, melampaui likuidasi untuk Bitcoin dan Ether digabungkan. Analis seperti Edward Chin, salah satu pendiri Parataxis Capital, menyarankan bahwa pergerakan ini terutama didorong oleh ritel, tanpa adanya perubahan fundamental dalam ekosistem XRP yang dapat membenarkan pertumbuhan yang begitu cepat.
Lanskap Hukum dan Regulasi Ripple
Ripple Labs tetap terlibat dalam pertempuran hukum dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), yang menggugat perusahaan tersebut pada tahun 2020 karena diduga menjual XRP sebagai sekuritas yang tidak terdaftar. Namun, perkembangan politik terbaru, termasuk kemenangan Presiden terpilih Donald Trump dan janjinya untuk mengubah kepemimpinan SEC, telah memicu optimisme di kalangan investor kripto. Janji Trump untuk menciptakan lingkungan regulasi yang menguntungkan bagi aset digital dan membuat cadangan Bitcoin strategis telah menambah antusiasme spekulatif di pasar.
Tren Pasar yang Lebih Luas
Pasar cryptocurrency telah menambahkan lebih dari $1,2 triliun dalam nilai sejak kemenangan pemilihan Trump, dengan Bitcoin mendekati angka $100,000 dan Ether diperdagangkan pada $3,613. Kenaikan XRP juga telah melampaui pesaing seperti Solana dan Tether, menyoroti momentum yang dimiliki dalam sektor ini.
Pandangan
Sementara rally terbaru XRP telah memikat para investor, para ahli memperingatkan tentang potensi volatilitas. Sifat refleksif pasar kripto menunjukkan bahwa pergerakan harga yang tajam dapat terjadi bahkan tanpa perkembangan substansial dalam teknologi atau utilitas yang mendasarinya.