Penggunaan indikator Stochastic RSI dengan moving average 200 dapat menjadi alat trading yang efektif terutama dalam mengkonfirmasi tren pasar dan menentukan titik masuk dan keluar. Berikut cara memanfaatkannya bersama-sama:
---
1. Rata-Rata Pergerakan 200 (EMA atau SMA):
Rata-rata pergerakan 200 adalah alat utama untuk menentukan tren pasar secara keseluruhan.
Di Atas Rata-Rata: Pasar sedang dalam tren naik (Bullish).
Di Bawah Rata-Rata: Pasar berada dalam tren bearish.
---
2. Indikator RSI stokastik:
Ini digunakan untuk mengidentifikasi area overbought dan oversold.
Di atas 80: Overbought (pembalikan bearish mungkin terjadi).
Di bawah 20: Oversold (pembalikan bullish mungkin terjadi).
---
Cara menggabungkan kedua indikator tersebut:
1. Tentukan tren umum menggunakan rata-rata pergerakan 200:
Jika harga di atas rata-rata 200, carilah peluang membeli.
Jika harga di bawah rata-rata 200, carilah peluang jual.
2. Gunakan indikator Stochastic RSI untuk menentukan waktu entri:
Dalam tren naik:
Tunggu hingga Stochastic RSI memasuki zona oversold (di bawah 20), lalu masuk kembali di atasnya (Cross Up).
Masuk pada sinyal bullish.
Dalam tren menurun:
Tunggu hingga RSI Stochastic memasuki zona overbought (di atas 80), lalu masuk di bawahnya (Cross Down).
Masuk pada sinyal bearish.
---
Contoh praktis:
Tren naik: Harga berada di atas rata-rata 200. Jika RSI Stochastic memberikan sinyal bullish dari zona oversold, beli dengan stop loss di bawah support terdekat.
Tren Turun: Harga berada di bawah rata-rata 200. Jika RSI Stochastic memberikan sinyal bearish dari zona overbought, jual dengan stop loss di atas resistance terdekat.
---
Tambahkan kiat:
Manajemen Risiko: Jangan mengambil risiko lebih dari 2-3% modal Anda dalam suatu perdagangan.
Konfirmasi sinyal: Anda dapat menambahkan indikator lain seperti RSI atau MACD reguler untuk mengurangi sinyal palsu.
Catatan: Sekarang ada peluang untuk membeli ETH... dengan mempertimbangkan manajemen risiko
Semoga beruntung