Karir Elon Musk telah ditandai oleh pasang surut yang signifikan, termasuk pemecatannya dari PayPal pada tahun 2000, yang, meskipun awalnya merupakan pengalaman yang menyakitkan, pada akhirnya mengarah pada kesuksesan yang lebih besar. Menurut biografi Walter Isaacson, Musk dipecat dari posisinya sebagai CEO PayPal melalui upaya terkoordinasi oleh anggota dewan PayPal, termasuk Peter Thiel dan Reid Hoffman, saat ia sedang berbulan madu. Respons Musk terhadap pengkhianatan itu sangat intens, mengakui telah memiliki pikiran tentang "pembunuhan" tetapi kemudian menyadari bahwa dipecat sebenarnya adalah berkah yang tersembunyi. Ia percaya bahwa jika ia tetap tinggal, PayPal bisa menjadi perusahaan bernilai triliun dolar. Meskipun terpisah, Musk mempertahankan saham di PayPal, yang akhirnya memberinya $250 juta ketika eBay mengakuisisi perusahaan tersebut pada tahun 2002.

Keberuntungan itu membuka jalan bagi usaha berikutnya Musk, SpaceX, yang diluncurkan pada tahun 2002 dengan tujuan membangun koloni yang berkelanjutan di Mars. Meskipun mengalami kegagalan awal dan krisis kas yang mengancam, ketekunan Musk dan investasi tepat waktu sebesar $20 juta dari Founders Fund—yang dipimpin oleh mantan rekan-rekannya di PayPal—membantu mendorong SpaceX ke depan. Pada tahun 2008, percobaan keempat perusahaan untuk meluncurkan roket Falcon 1 berhasil, menandai titik balik yang signifikan. Kesuksesan ini menghasilkan kontrak senilai $1,6 miliar dengan NASA dan menempatkan SpaceX di jalurnya menuju dominasi di industri kedirgantaraan.

Merefleksikan karirnya, Musk mencatat bahwa keputusannya untuk menghindari membakar jembatan dengan mantan rekan-rekannya di PayPal memungkinkannya menerima dukungan penting saat ia membutuhkannya, yang pada akhirnya membantu SpaceX berkembang. Dalam retrospeksi, Musk mengakui bahwa jika ia bereaksi dengan kemarahan dan kebencian, karirnya—dan masa depan eksplorasi luar angkasa—mungkin telah mengambil jalur yang berbeda, yang kurang sukses. Ia kini menganggap respons tenang dan terukur sebagai kunci kesuksesannya, bercanda bahwa "karma mungkin memang ada".

#ElonMuskUpdates #ElonMuskEffect #ElonsMusk #ElonMuskTwitter #Trump2024