William Delbert Gann (1878-1955), seorang pedagang Amerika, mengembangkan metode analisisnya yang inovatif pada awal abad ke-20. Ide-idenya menggabungkan matematika, pengamatan astronomi, dan analisis historis pola pasar dengan cara yang unik. Teori siklus Gann didasarkan pada asumsi bahwa pasar, seperti banyak bidang kehidupan lainnya, bersifat siklus.
Kenaikan dan penurunan harga mengikuti pola berulang yang dapat dipahami jika data historis yang tepat tersedia. Menurut teori WD Gann, pergerakan nilai tukar ditentukan oleh tiga faktor utama: waktu, harga, dan hubungan geometrisnya. Pendekatan ini sangat cocok untuk pasar bitcoin, di mana pergerakan harga sering didorong oleh pola historis dan faktor psikologis.
Sudut Gann menguji hubungan antara harga bitcoin dan perubahan dari waktu ke waktu. Misalnya, sudut 1×1 menunjukkan bahwa harga naik satu unit selama interval waktu tertentu. Sudut seperti itu memudahkan prediksi kapan harga akan mencapai level kritis, seperti zona support atau resistance.
Siklus halving Bitcoin selama empat tahun hampir merupakan contoh siklus keuangan yang klise. Berdasarkan teori Gann, siklus ini dapat dibagi menjadi empat tahap: fase naik (pasar bullish), puncak (nilai tukar mencapai maksimum), fase koreksi (pasar bearish), dan tahap konsolidasi (akumulasi). Dengan menganalisis contoh-contoh sebelumnya dari halving sebelumnya pada tahun 2012, 2016, dan 2020 menggunakan metode Gann, kita dapat melihat bagaimana tahap-tahap ini berlangsung di setiap siklus dengan akurasi yang luar biasa!
Sumber
<p>Postingan Membuka Siklus Bitcoin: Menerapkan Teori Siklus Keuangan WD Gann ke Pasar Kripto pertama kali muncul di CoinBuzzFeed.</p>