Berita TechFlow dari Deep Tide, pada 29 November, menurut sebuah penelitian oleh 5Money dan Storible, dari Januari 2022 hingga Oktober 2024, 1.544 proyek kripto di seluruh dunia, Amerika Serikat, China, dan Inggris adalah sumber utama penipuan dan proyek gagal kripto. Data menunjukkan bahwa Amerika Serikat menyumbang hingga 43% dari penipuan kripto, sedangkan China dan Inggris masing-masing menyumbang 8% dan 7%. Dalam hal proyek gagal, Amerika Serikat menyumbang 33%, China 7,63%, dan Inggris 7,22%.
Penelitian menunjukkan bahwa pasar yang tumbuh cepat sering kali menjadi sarang penipuan dan proyek gagal. Misalnya, Amerika Serikat adalah salah satu negara dengan kepemilikan cryptocurrency tertinggi, FBI melaporkan bahwa pada tahun 2023 saja, Amerika Serikat mengalami kerugian hingga 5,6 miliar dolar akibat penipuan kripto. Selain itu, Rusia memiliki tingkat penipuan proyek kripto tertinggi, mencapai 24%, sementara tingkat kegagalan proyek di Korea Selatan menduduki peringkat teratas dunia, mencapai 59%.
Laporan menyerukan penguatan standar regulasi global untuk mengurangi penipuan dan meningkatkan kepercayaan investor. Saat ini, Singapura dan Korea Selatan telah menerapkan langkah-langkah perlindungan konsumen yang ketat, sementara Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA) berencana untuk menyelesaikan kerangka regulasi kripto sebelum 2026.