Seorang mantan karyawan senior di Binance telah mengajukan gugatan hukum di Inggris, menuduh perusahaan tersebut melakukan penyuapan dan pemutusan hubungan kerja yang salah. Amrita Srivastava, yang bekerja di platform Link Binance, menuduh bahwa seorang kolega menerima suap yang disamarkan sebagai biaya konsultasi untuk memberikan perlakuan istimewa kepada pelanggan tertentu. Ia mengklaim bahwa ia dipecat sebagai balasan atas pelaporan pelanggaran tersebut.

Srivastava melaporkan dugaan penyuapan tersebut kepada para manajernya pada bulan April 2023, tetapi dipecat pada bulan berikutnya. Binance membantah tuduhan tersebut, dengan menyatakan bahwa pemecatannya disebabkan oleh kinerja yang buruk. Menurut tim hukum perusahaan, Binance telah menyelidiki klaim penyuapan tersebut dan mengaitkan pemecatan Srivastava dengan upaya yang lebih luas untuk mengatasi kinerja karyawan yang buruk.

Gugatan hukum tersebut menambah tantangan hukum Binance yang terus bertambah. Awal minggu ini, selama pengadilan ketenagakerjaan, Srivastava menuduh seorang mantan kolega menerima pembayaran secara diam-diam sambil menyembunyikan afiliasi mereka dengan Binance. Pembayaran tersebut, yang digambarkan sebagai biaya konsultasi, diduga digunakan untuk mendaftarkan pelanggan baru ke platform tersebut. Karyawan yang dituduh tersebut kini telah meninggalkan perusahaan.

Mario Nawfal berkomentar di X (sebelumnya Twitter), meringkas kasusnya: “Amrita Srivastava, mantan petinggi Binance, menggugat cabang Binance di Inggris, dengan klaim bahwa ia dipecat karena mengungkap skema penyuapan. Ia melaporkannya, dan sebulan kemudian, ia diberhentikan karena ‘kinerjanya buruk.’”

Kasus ini menyoroti masalah hukum Binance yang sedang berlangsung. Pada bulan November 2023, perusahaan tersebut mengaku bersalah karena melanggar undang-undang anti pencucian uang AS, yang mengakibatkan denda sebesar $4,3 miliar. Sekitar waktu yang sama, CEO-nya, Changpeng Zhao (CZ), mengundurkan diri setelah terlibat dalam kasus tersebut. CZ juga menjalani hukuman penjara empat bulan awal tahun ini karena pelanggaran pencucian uang.

Binance menghadapi tuntutan hukum tambahan, termasuk dari FTX. Bursa kripto yang bangkrut itu menuduh bahwa CZ dan Binance menerima sebagian dari $1,8 miliar aset yang ditransfer secara curang dari Sam Bankman-Fried. Pertarungan hukum ini terus membebani Binance, dengan pengawasan yang meningkat terhadap praktik perusahaan tersebut.

Meskipun Binance membela diri, Srivastava bersikeras pemecatannya merupakan tindakan balasan. Ia kini tengah mencari keadilan melalui jalur hukum, menandai babak baru dalam sejarah raksasa kripto yang tengah berjuang itu. Tuduhan tersebut menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Binance saat berupaya membangun kembali kepercayaan di dunia kripto.