Pengadilan Sirkuit Kelima telah memutuskan bahwa sanksi Departemen Keuangan AS terhadap kontrak pintar Tornado Cash adalah melanggar hukum, menandai kemenangan penting bagi para pendukung privasi mata uang kripto dan teknologi sumber terbuka. Paul Grewal, kepala bagian hukum di bursa kripto Coinbase (Nasdaq: COIN), memuji keputusan tersebut sebagai kemenangan penting bagi kebebasan dan inovasi. Ia berbagi di platform media sosial X minggu ini:
Privasi menang. Hari ini Pengadilan Banding Kelima memutuskan bahwa sanksi Departemen Keuangan AS terhadap kontrak pintar Tornado Cash adalah melanggar hukum. Ini adalah kemenangan bersejarah bagi kripto dan semua yang peduli tentang pembelaan kebebasan. Coinbase bangga telah membantu memimpin tantangan penting ini.
"Kontrak pintar ini sekarang harus dihapus dari daftar sanksi dan warga AS akan kembali diizinkan menggunakan protokol perlindungan privasi ini. Dengan kata lain, tindakan pemerintah yang melampaui batas tidak akan bisa diterima," imbuhnya.
Pada bulan Agustus 2022, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada Tornado Cash, perusahaan pencampur mata uang kripto, dengan tuduhan terlibat dalam pencucian uang senilai lebih dari $7 miliar dalam mata uang virtual sejak didirikan pada tahun 2019. Ini termasuk sekitar $455 juta yang dicuri oleh Lazarus Group yang terkait dengan Korea Utara. Sanksi tersebut melarang warga AS untuk terlibat dengan Tornado Cash dan bertujuan untuk mengekang penggunaannya dalam kegiatan terlarang. Pengadilan Banding Sirkuit Kelima AS membatalkan sanksi ini, dengan memutuskan bahwa Departemen Keuangan telah melampaui kewenangannya, karena kontrak pintar Tornado Cash yang tidak dapat diubah bukan merupakan "properti" menurut hukum federal.
Kepala hukum Coinbase menjelaskan:
Secara khusus, pengadilan memutuskan bahwa meskipun Departemen Keuangan memiliki kewenangan untuk mengambil tindakan terhadap ‘properti,’ kontrak pintar sumber terbuka dan tidak dapat diubah yang menjadi inti Tornado Cash tidak dapat dimiliki oleh siapa pun dan karenanya bukan ‘properti’ yang dikenakan sanksi.
Grewal menekankan implikasi yang lebih luas dari putusan tersebut terhadap regulasi dan inovasi kripto, dengan menentang tindakan besar-besaran yang menghambat kemajuan teknologi. "Tidak seorang pun ingin penjahat menggunakan protokol kripto, tetapi memblokir teknologi sumber terbuka sepenuhnya karena sebagian kecil pengguna adalah pelaku kejahatan bukanlah hal yang diizinkan Kongres. Sanksi ini telah memperluas kewenangan Departemen Keuangan hingga tak dapat dikenali lagi, dan Pengadilan Banding Kelima setuju," katanya.
Coinbase, yang memainkan peran penting dalam menentang sanksi, menegaskan kembali komitmennya untuk memperjuangkan regulasi yang adil dan jelas yang melindungi privasi dan mendorong inovasi. Keputusan ini tidak hanya menggarisbawahi batasan kewenangan pemerintah tetapi juga memperkuat fondasi bagi ekosistem kripto yang aman dan terbuka.