Bank Sentral Iran (CBI) telah mengambil langkah untuk memperkenalkan Rial Digital, mata uang digital bank sentralnya (CBDC). Pada Konferensi Tahunan ke-11 tentang Perbankan Modern dan Sistem Pembayaran, Gubernur Mohammad Reza Farzin membuat pengumuman ini.
Memodernisasi Lingkungan Keuangan di Iran
Gubernur Farzin menekankan betapa pentingnya menjaga sistem keuangan kontemporer yang mematuhi norma-norma internasional. Sejak 2018, Rial Digital telah dikembangkan. Penelitian telah maju melalui beberapa fase, termasuk fase pra-percontohan yang melibatkan bank-bank besar Iran.
Menurut Farzin, infrastruktur perbankan digital Iran saat ini menjadi titik awal yang solid untuk perubahan ini. Salah satu contoh terbaik dari sistem keuangan negara yang efektif adalah jaringan pembayaran Shetab, yang dapat melakukan transaksi dalam waktu kurang dari dua detik. Sasaran Iran yang lebih besar untuk menggabungkan teknologi modern ke dalam operasi perbankannya tercermin dalam strategi digital-first-nya.
Fungsi Rial Digital dalam Keuangan Domestik
Tujuan utama Rial Digital adalah untuk beroperasi di dalam perekonomian Iran sendiri. Program percontohannya, yang dilaksanakan di Pulau Kish, kawasan perdagangan bebas yang terkenal dengan industri pariwisata yang cukup besar, memberikan informasi penting tentang kemungkinan penerapannya. Rial Digital berfungsi tanpa perantara, yang menyederhanakan transaksi dan meningkatkan aksesibilitas pengguna, berbeda dengan sistem perbankan tradisional.
Bank Sentral Iran (CBI) berencana untuk memperkenalkan mata uang digitalnya, Rial Digital, sebagai bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk memodernisasi infrastruktur perbankan negara tersebut dan meningkatkan kolaborasi keuangan internasional.
Mohammadreza Farzin, gubernur CBI, membobol… https://t.co/B2Fr3Q2Ft1 pic.twitter.com/KJCKSAPX84
– Harian Iran (@IranDailyWeb) 26 November 2024
Iran berharap dapat mengatasi inefisiensi sistem keuangan dan mengurangi ketergantungan pada uang tunai melalui proyek CBDC-nya. Selain itu, dengan meningkatkan kepercayaan pada transaksi digital, inisiatif ini dapat membantu memodernisasi perilaku konsumen negara tersebut.
Menangani Kesulitan Sanksi Global
Masalah sanksi internasional yang terus berlanjut merupakan salah satu kendala terbesar yang dihadapi industri perbankan Iran. Iran terpaksa mencari opsi alternatif sebagai akibat dari keterbatasan ini, yang telah membatasi akses negara tersebut ke jaringan keuangan internasional seperti SWIFT.
Gubernur Farzin menekankan bagaimana sistem ACU-MIR dan jaringan keuangan alternatif lainnya sedang dibangun. Platform ini dibuat melalui kemitraan dengan lembaga keuangan Asia dan telah berkembang menjadi instrumen penting untuk berbisnis secara internasional dengan negara-negara seperti Pakistan dan India. Iran telah menunjukkan bahwa mereka dapat mengatasi sanksi dan mendorong kerja sama keuangan regional dengan menerapkan sistem ini pada bulan Oktober 2023.
Mengembangkan Kemitraan Internasional dan Regional
Komponen penting lain dari kebijakan luar negeri Iran adalah aliansinya dengan BRICS, kelompok negara-negara berkembang yang meliputi Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Dengan mendorong penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional, negara-negara BRICS secara aktif berupaya mengurangi kebutuhan mereka terhadap dolar AS. Hal ini memberi Iran kesempatan untuk bergabung dengan sistem keuangan yang sedang berkembang yang mendukung tujuan geopolitiknya.
Farzin menekankan bahwa inisiatif yang berkelanjutan telah mencapai kemajuan besar dalam arah penyelesaian transaksi dalam mata uang BRICS, terutama mata uang Tiongkok dan Rusia. Program ini mendukung tujuan utama Iran untuk memperluas aliansi keuangannya dan mengurangi kerentanannya terhadap sanksi Barat.
Di luar perdagangan berbasis mata uang, Iran dan Rusia telah memperluas kerja sama mereka untuk mencakup integrasi sistem pembayaran. Titik balik penting dalam kerja sama ini adalah hubungan antara sistem MIR Rusia dan jaringan Shetab Iran. Integrasi ini diharapkan dapat meningkatkan pertukaran keuangan yang terkait dengan pariwisata dan memfasilitasi transaksi lintas batas yang lebih mudah.
Farzin mengatakan, pada tahun 2025, jaringan ini akan diperluas untuk memungkinkan pengunjung Rusia mengakses sistem point-of-sale Iran dan sebaliknya. Tindakan tersebut mendorong prospek baru untuk konektivitas keuangan regional selain memperkuat hubungan ekonomi bilateral.
Memanfaatkan Fintech untuk Meningkatkan Stabilitas Keuangan
Rencana Iran untuk mengurangi dampak sanksi juga sangat bergantung pada industri fintech yang lebih besar. Bank Sentral berharap dapat membangun sistem keuangan yang kuat yang dapat berfungsi tanpa bantuan jaringan perbankan internasional konvensional dengan berinvestasi pada teknologi baru.
Menurut Farzin, Iran telah menyelidiki berbagai instrumen keuangan digital, seperti solusi berbasis mata uang kripto, untuk perdagangan internasional. Meskipun pembatasan regulasi telah menyulitkan inisiatif ini, hal itu menunjukkan keinginan negara tersebut untuk menggunakan teknologi finansial guna meningkatkan ketahanan ekonomi.
Visi untuk Masa Depan
Pengenalan Rial Digital merupakan sebuah deklarasi tujuan, bukan sekadar penerimaan terhadap instrumen keuangan baru. Iran memantapkan dirinya sebagai pemain yang berpikiran maju dalam kancah keuangan global dengan mengadopsi metode perbankan kontemporer dan mendorong kolaborasi internasional melalui sistem alternatif.
Strategi ini sejalan dengan tren yang lebih besar di antara negara-negara yang ingin berinovasi untuk mengatasi hambatan geopolitik yang sulit. Pembentukan CBDC merupakan langkah simbolis dan pragmatis bagi Iran menuju masa depan keuangan yang lebih mandiri dan saling terhubung.
Keberhasilan Rial Digital akan bergantung pada sejumlah aspek penting saat Iran mendekati debut resminya. Ini termasuk meningkatkan kepercayaan publik, meningkatkan penggunaan CBDC dalam transaksi lintas batas, dan mengintegrasikannya dengan lancar dengan sistem keuangan saat ini.
Aliansi strategis di kawasan tersebut dan dedikasi CBI untuk memodernisasi industri perbankan menunjukkan adanya upaya bersama untuk memenuhi tujuan tersebut. Meskipun masih ada kendala yang harus diatasi, terutama mengingat sanksi, strategi inovatif Iran menjadi contoh bagi negara lain yang menghadapi keterbatasan serupa.
Keberhasilan Rial Digital dan proyek-proyek lainnya di tahun-tahun mendatang dapat menunjukkan bagaimana teknologi dapat mengubah cara mengatasi hambatan geopolitik dan ekonomi. Pengalaman Iran dapat memberikan pelajaran penting bagi dunia perbankan internasional saat negara itu terus menegosiasikan lingkungan yang penuh tantangan ini.
Postingan Rial Digital Muncul sebagai Strategi Iran untuk Keuangan Modern dan Penghindaran Sanksi muncul pertama kali di Metaverse Post.