Diposting Oleh: CryptosHeadlines.com

Platform pialang online Robinhood telah mengumumkan rencana untuk memperkenalkan perdagangan mata uang kripto di Uni Eropa dalam beberapa minggu ke depan, seperti yang diungkapkan dalam laporan pendapatan kuartal ketiganya.


Laporan tersebut menyoroti penurunan pendapatan perdagangan mata uang kripto Robinhood sebesar 26% pada Q3 tahun 2023. Bahkan ketika platform tersebut memperluas penawaran kriptonya ke Eropa, pendapatannya dari kripto turun menjadi $23 juta, turun dari kuartal sebelumnya.

Selain itu, perusahaan tersebut melaporkan penurunan pendapatan kripto sebesar 55% dari tahun ke tahun, turun dari $51 juta pada tahun 2022. Penurunan ini bertepatan dengan penurunan 11% dalam jumlah aset kripto yang dimiliki atas nama pelanggan, yang kini berjumlah $10,2 miliar. Sebagai tanggapan, harga saham Robinhood mengalami penurunan perdagangan setelah pasar sebesar 7.5%.

Vlad Tenev, CEO dan salah satu pendiri Robinhood, menyatakan, “Ke depan, kami tetap berkomitmen untuk menghadirkan produk keuangan terkemuka yang memenuhi kebutuhan pelanggan yang lebih luas, memperluas kehadiran internasional kami, dan mendorong perubahan positif dalam industri.”

Robinhood Akan Memperluas Jangkauan Perdagangan Cryptocurrency ke Eropa

Menyusul ekspansi sebelumnya ke Inggris tahun ini, Robinhood dilaporkan sedang dalam proses memperluas layanan perdagangan mata uang kripto ke pasar Eropa. Meskipun ada penurunan pendapatan dari perdagangan kripto selama kuartal ketiga tahun 2023, perusahaan tetap teguh dalam mengejar pertumbuhan lebih lanjut dalam ruang mata uang kripto.

Langkah ini mengikuti pengenalan dompet kripto Robinhood pada tahun 2022 dan pengurangan penawarannya di AS karena tindakan peraturan dari Komisi Sekuritas dan Bursa. Masuknya perusahaan ini ke pasar Eropa menandakan langkah strategis yang berani dalam upayanya membangun kehadiran yang lebih kuat di industri kripto global.

Robinhood Menghapus Token dari Platform Perdagangan Kripto Di Tengah Masalah Regulasi

Laporan terbaru menunjukkan bahwa Robinhood telah menghapus token tertentu dari platform perdagangan mata uang kripto miliknya. Langkah ini dipandang sebagai upaya perusahaan untuk menjauhkan diri dari para pembuat pasar, termasuk Jump Crypto, penyedia likuiditas utama di pasar kripto. Keputusan untuk mengakhiri hubungan bisnis ini mengikuti pengawasan ketat yang dilakukan SEC terkait hubungan Jump Crypto dengan Do Kwon, pencipta TerraUSD. Robinhood menahan diri untuk membuat pernyataan resmi mengenai penghapusan token ini dari platformnya.

Terlepas dari tantangan ini, CEO Robinhood, Vlad Tenev, tetap optimis terhadap pasar mata uang kripto. Ia memandang ekspansi ke Eropa sebagai peluang untuk memperkenalkan aset baru kepada pengguna. Namun, di Amerika Serikat, perusahaan masih menunggu panduan peraturan, yang berpotensi menghambat inovasi dalam industri mata uang kripto.

Catatan Penting: Cryptosheadlines.com tidak mendukung atau bertanggung jawab atas keakuratan, kualitas, iklan, produk, atau materi konten lainnya yang ditampilkan di halaman ini. Disarankan bagi pembaca untuk melakukan penelitian independen sebelum membuat keputusan terkait mata uang kripto. Cryptosheadlines.com tidak bertanggung jawab langsung atau tidak langsung atas segala kerugian atau kerugian, baik aktual atau diklaim, yang timbul dari penggunaan atau ketergantungan pada konten, barang, atau layanan apa pun yang dirujuk di sini. Harap dicatat bahwa artikel ini hanya dimaksudkan untuk memberikan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat hukum, pajak, investasi, keuangan, atau jenis nasihat lainnya.

#CryptoMarket #Bitcoin #CryptoNews #Robinhood #EU