Menurut U.Today, penciptaan XRP Ledger, XRP, dan Ripple melibatkan tiga tokoh kunci: David Schwartz, Jed McCaleb, dan Arthur Britto. Sementara Schwartz dan McCaleb terkenal di media, Britto tetap menjadi sosok misterius, jarang muncul di mata publik. Baru-baru ini, nama Britto muncul kembali dalam diskusi media sosial ketika David Schwartz, Chief Technology Officer Ripple saat ini, menanggapi pertanyaan yang tidak terjawab selama lebih dari tiga tahun. Ketika ditanya apakah dia Britto, Schwartz mengklarifikasi bahwa dia bukan, menekankan bahwa Britto adalah individu yang berbeda yang menghargai privasinya. Schwartz dengan jenaka menambahkan bahwa dia bersedia menerima pujian atas ide-ide Britto, karena Britto tidak keberatan.

Komentar Schwartz menjelaskan hubungan antara para pendiri Ripple dan tantangan yang mereka hadapi. Jed McCaleb akhirnya meninggalkan Ripple untuk mendirikan Stellar (XLM), tetapi kolaborasi di antara ketiganya secara signifikan memengaruhi lanskap aset digital. Schwartz mengisyaratkan kesulitan yang dihadapi Ripple, khususnya ketegangan setelah kepergian McCaleb. Ia mengutip isu-isu seperti tata kelola perusahaan dan prioritas yang berbeda sebagai faktor yang berkontribusi terhadap ketegangan tersebut, yang menyoroti tantangan yang lebih luas dalam industri mata uang kripto, di mana keuntungan pribadi sering kali berbenturan dengan inovasi sejati.

Sebaliknya, Arthur Britto tetap berdedikasi pada pekerjaannya, menghindari kontroversi dan perhatian publik. Schwartz mengakui kontribusi penting Britto terhadap pengembangan XRP Ledger, dengan mencatat bahwa preferensi Britto terhadap privasi terus membentuk perannya dalam sejarah proyek tersebut. Meskipun profilnya rendah, pengaruh Britto pada XRP Ledger dan Ripple tetap signifikan, yang menggarisbawahi pentingnya karyanya dalam evolusi mata uang digital.