Menteri Perdagangan AS Raimondo menyatakan bahwa Institut Penelitian Keamanan Kecerdasan Buatan AS bekerja sama dengan OpenAI dan Anthropic untuk melakukan pengujian pra-deploy sukarela pada model kecerdasan buatan, dan bekerja sama dengan Institut Penelitian Keamanan Inggris untuk merilis pengujian pra-deploy pertama untuk model kecerdasan buatan tingkat tinggi yang dikeluarkan oleh pemerintah bersama. Institut ini bertujuan untuk mendukung upaya keamanan industri tanpa menghambat kemajuan. Organisasi tersebut menekankan pentingnya memastikan bahwa kecerdasan buatan melayani umat manusia dan menghadapi ancaman pengangguran yang meluas. Raimondo sebelumnya menyatakan bahwa teknologi kecerdasan buatan memiliki potensi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam mengganggu pasar kerja. Pemerintah dari berbagai negara harus memastikan keamanan sistem kecerdasan buatan sebelum diluncurkan, menekankan perlunya pengujian dan evaluasi yang ketat. Membangun praktik terbaik internasional untuk keamanan kecerdasan buatan adalah hal yang mendesak. Dalam setahun terakhir, telah ada kemajuan dalam mempromosikan keamanan kecerdasan buatan, dan sekarang telah dibentuk inisiatif terkait yang sebelumnya tidak ada. Jaringan Institut Penelitian Keamanan Kecerdasan Buatan Internasional saat ini memiliki 10 anggota, dan berencana untuk menambah lebih banyak anggota di masa mendatang. Institut Penelitian Keamanan Kecerdasan Buatan Departemen Perdagangan AS berfokus pada identifikasi risiko keamanan nasional dan publik yang terkait dengan kecerdasan buatan. Sebuah tim yang terdiri dari ilmuwan dan insinyur sedang mengembangkan metode maju untuk pengujian sebelum dan setelah penerapan model kecerdasan buatan. Institut ini menekankan keunggulan ilmiah, bukan bertindak sebagai lembaga pengatur. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pekerjaan pemerintah dalam kecerdasan buatan baik cerdas maupun mutakhir, dan didasarkan pada panduan ilmiah. (Jinshi)