Tiga tahun trading koin sia-sia, bus langsung menuju Guangdong.

Anak-anak bertekad meninggalkan kampung, bekerja shift malam di pabrik elektronik.

Air mata membasahi nasi kaki babi, berjanji untuk menghasilkan satu juta.

Di akhir bulan dapat dua ribu lima, membuka kontrak hanya untuk berjudi.

Anak-anak di rumah menangis tiap malam, di mana ada penjudi yang kalah setiap hari.

Bekerja sepuluh tahun masih jadi buruh, all-in semalam tinggal di istana.

Jika pancake jatuh lagi saya akan menambah, berusaha keras namun hidupnya pahit.

Akhirnya kehilangan semuanya, tangan tidak bisa memutar sekrup.

Tidak peduli seberapa menakutkan kepala pabrik, tidak akan mempengaruhi mencolok soket.

Satu mangkuk mie daging sapi rebus, setelah makan harus kembali ke jalur produksi.

Di jalur produksi bekerja tiga tahun, bersabar dan bekerja keras mengejar mimpi.

Tiga tahun berjuang menghasilkan uang, sebelum tahun baru menabung delapan sembilan ribu.

Dengan marah mengajukan pengunduran diri kepada kepala pabrik, membuka Binance tanpa ragu.

Teliti dan rajin trading, akhirnya malah dibodohi bandar.

Mengingat masa muda yang berani, kini tinggal di pabrik yang bobrok.

Saya pernah lulus dari dua satu satu, memilih setiap pekerjaan sesuai keinginan.

Awalnya ingin terlepas dari pabrik, siapa sangka masuk pabrik jadi staf.

Tiga tahun trading koin tanpa jalan kembali, pabrik elektronik adalah tempat pulang.