Sumber Artikel yang Dikutip: Foresight News

Poin dan airdrop telah mati, lebih tepatnya, mereka tidak dapat mencapai efek yang diharapkan. Sekarang saatnya untuk memikirkan kembali tujuan poin dan airdrop, serta bagaimana menjadikannya lebih efektif.

Mengapa poin dan airdrop gagal?

Awalnya, poin dan airdrop dirancang untuk membangun komunitas dan memberikan penghargaan bagi kontributor yang sebenarnya. Namun, sekarang mereka telah menjadi seperangkat standar, menjadi kotak centang yang harus dicentang dalam hampir setiap rencana peluncuran proyek. Hasilnya adalah, tujuan 'pembangunan komunitas' dan 'menghadiahi kontributor' tidak tercapai; sebaliknya, 'partai airdrop' profesional menyerbu, memanfaatkan sistem ini untuk kepentingan pribadi. Proyek menginvestasikan sumber daya ke dalam airdrop, tetapi hasilnya menghadapi FUD dan pembuangan token. Ini adalah situasi win-lose, tidak memberi manfaat bagi proyek, dan tidak memberi manfaat bagi komunitas yang sebenarnya.

Penyebab mendalam dari situasi win-win saat ini adalah sebagai berikut:

  • Penundaan TGE dan Penurunan Nilai Poin: Banyak proyek awalnya menawarkan poin, dan berjanji bahwa di masa depan poin tersebut dapat ditukarkan dengan token. Namun, penundaan TGE yang sering membuat pengguna merasa frustrasi, menyebabkan akumulasi poin melebihi perkiraan awal, sehingga mencairkan nilainya. Jika nilai masa depan dari poin tersebut tidak jelas, mereka hanya menjadi surat utang yang tidak terjamin, yang dapat melemahkan keterlibatan komunitas.

  • Tantangan Pendaftaran di Bursa: Poin biasanya dipromosikan sebagai harapan untuk token terdaftar di bursa utama. Namun, seiring dengan semakin sulitnya jaminan pendaftaran, kepercayaan komunitas terhadap sistem ini semakin menurun, sehingga mengurangi minat dan keterlibatan pengguna.

  • Penambangan Airdrop Mencairkan Hadiah: Airdrop dulunya adalah cara untuk memberikan hadiah kepada pengguna setia awal, kini telah dimanfaatkan oleh 'penyihir airdrop' yang menggunakan banyak dompet hanya untuk mendapatkan hadiah. Meskipun kegiatan ini mungkin sementara meningkatkan metrik on-chain, pada akhirnya akan mencairkan hadiah pengguna yang sebenarnya, menyimpang dari tujuan membangun komunitas yang setia.

  • Alat Analisis yang Kontroversial: Beberapa proyek menggunakan analisis on-chain untuk melawan perilaku penambangan airdrop, tetapi langkah-langkah ini dapat salah mengenali pengguna yang sebenarnya. Ditambah dengan perilaku airdrop yang tidak terkendali, pada akhirnya dapat merusak reputasi proyek, menciptakan lingkungan di mana pengguna setia merasa diabaikan sementara spekulan mendapatkan keuntungan.

  • Konflik Kepentingan: Situasi penggalian internal (anggota tim atau orang dalam menggunakan informasi internal untuk mendapatkan keuntungan) akan menciptakan ketidakpercayaan dalam komunitas dan merusak kredibilitas proyek.

Bagaimana cara memperbaiki sistem poin dan airdrop?

Apa tujuan sejati dari poin dan airdrop? Saya percaya bahwa tujuan inti mereka seharusnya adalah menyatukan komunitas di sekitar visi bersama, bukan membangun budaya PvP.

1. Menyebarkan budaya, bukan hanya produk

Proyek harus memiliki atribut budaya yang jelas, mampu beresonansi dengan komunitas. Membangun keterikatan budaya yang unik ini adalah kunci, terutama di ruang kompetisi di mana pengguna memiliki berbagai pilihan. Budaya dapat menjadi faktor diferensiasi yang menarik partisipasi yang nyata.

2. Menetapkan tujuan yang bersatu untuk komunitas

Menyelaraskan komunitas di sekitar tujuan umum yang jelas, menjadikannya sebagai misi bersama sehingga anggota komunitas melihat bahwa upaya mereka berkontribusi pada pencapaian tujuan bersama.

3. Menggabungkan Tonggak Proyek dengan Poin dan Airdrop

Menghubungkan hadiah dengan tonggak kunci proyek, sehingga seiring perkembangan proyek, imbalan komunitas juga meningkat. Struktur ini melibatkan pengguna dalam kesuksesan proyek dan menumbuhkan rasa misi untuk kemajuan bersama.

4. Membuat Sistem Hadiah Bertingkat

Merancang struktur hadiah yang memberikan insentif jangka pendek (yaitu undian), imbalan jangka menengah (yaitu berbagi keuntungan), dan insentif loyalitas jangka panjang (yaitu hak suara dan reputasi). Pendekatan ini memberikan alasan bagi pengguna untuk terus berpartisipasi, membuat mereka merasakan imbalan dari partisipasi awal dan berkelanjutan.

Dengan mengalihkan fokus dari token ke koordinasi komunitas yang nyata, proyek tidak hanya dapat mengembangkan pengguna tetapi juga mendukung para pendukung. Setelah semua, komunitas yang paling sukses dibangun di atas budaya, tujuan, dan kepercayaan yang sama. Pengguna mendapatkan imbalan yang berkelanjutan, proyek memiliki komunitas yang setia, dan pada akhirnya mencapai situasi win-win.