
Pasar saham AS akan mengalami minggu perdagangan yang lebih pendek dari biasanya karena libur Thanksgiving yang akan datang.
Minggu ini, ukuran inflasi pilihan Federal Reserve (Fed) AS akan menunjukkan keadaan perekonomian AS. Itu adalah indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE). Informasi terkini mengenai pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga dan aktivitas perumahan juga akan dirilis.
Angka inflasi baru-baru ini menimbulkan pertanyaan mengenai apakah The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan Desember dan seberapa besar bank sentral akan menurunkan suku bunganya pada tahun depan.

Awal bulan ini, indeks harga konsumen (IHK) inti (tidak termasuk harga makanan dan energi yang fluktuatif) naik 3,3% pada bulan Oktober, kenaikan bulan ketiga berturut-turut. Sementara itu, indeks harga produsen inti (PPI) naik 3,1% pada bulan Oktober, mengalahkan perkiraan ekonom sebesar 3%.
Minggu lalu, Gubernur Fed Michelle Bowman menyatakan kekhawatirannya bahwa kemajuan menuju target inflasi Fed sebesar 2% telah "terhenti" dan bahwa bank sentral harus "berhati-hati" dalam memangkas suku bunga.
Para ekonom memperkirakan akan ada lebih banyak tanda-tanda “stagnasi” tersebut dalam laporan PCE yang akan dirilis pada hari Rabu (27 November). Para ekonom memperkirakan PCE inti mencapai 2,8% pada bulan Oktober, naik dari 2,7% yang tercatat pada bulan September.
Ekonom Stephen Juneau dari Bank of America Securities menulis dalam catatan penelitian bahwa data yang diharapkan tentu akan menyebabkan pejabat Fed menilai kembali prospek inflasi dan kebijakan mereka.
"Meskipun demikian, kami masih memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember. Namun, risikonya tampaknya condong ke arah siklus pemangkasan yang lebih kecil mengingat inflasi yang terus berlanjut," imbuhnya.
Pada tanggal 22 November, menurut CME FedWatch Tool, pasar meramalkan peluang 44% bahwa Fed tidak akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan Desember, naik dari 19% sebulan lalu.
Theo Yahoo Keuangan