1. Kendalikan emosi dan jangan ikuti FOMO

• Pahami FOMO (Fear of Missing Out): Selama periode yang penuh kegembiraan, banyak investor membeli karena takut ketinggalan kenaikan harga. Hal ini dengan mudah mengarah pada pembelian pada harga puncak.

• Bertindak bijak: Tentukan dengan jelas strategi investasi Anda (jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang).

2. Aksi ambil untung yang wajar

• Ambil sebagian keuntungan: Jika Anda sudah memperoleh keuntungan, pertimbangkan untuk mengambil sebagian keuntungan untuk mempertahankan modal.

• Strategi penarikan modal: aturan 50/50 atau 70/30 (menarik 50-70% modal awal dan mempertahankan keuntungan untuk pertumbuhan berkelanjutan).

3. Alokasi modal dan diversifikasi portofolio

• Hindari menempatkan seluruh modal Anda dalam satu koin atau satu kategori. Ketika pasar berbalik arah, diversifikasi akan membantu Anda mengurangi risiko.

4. Perhatikan sinyal pembalikan

• Volume perdagangan: Jika harga terus meningkat namun volume perdagangan menurun, ini mungkin merupakan tanda bahwa pasar akan segera terkoreksi.

• Analisis teknis: Pantau indikator seperti RSI, MACD, atau pola pembalikan kandil (seperti Bearish Engulfing).

• Berita dan sentimen: Ketika media dan jejaring sosial dipenuhi dengan pujian tentang “kekayaan” atau “pasar tidak bisa merosot”, hal ini sering kali merupakan tanda terjadinya bubble.

5. Luangkan waktu untuk meneliti

• Nilai sebenarnya: Tanyakan pada diri Anda apakah harga saat ini mencerminkan nilai sebenarnya dari proyek tersebut.

• Pasar secara keseluruhan: Pertimbangkan faktor-faktor makro seperti peraturan hukum, siklus pasar, dan aliran modal institusional.

6. Bersiaplah untuk penyesuaian

• Pasar selalu mengalami siklus naik dan turun, dan setelah periode kegembiraan biasanya ada periode penyesuaian. $BTC $BNB