ETF Bitcoin Menarik Arus Masuk $2,4 Miliar, Sementara ETF Tiongkok Hadapi Arus Keluar $2 Miliar di Tengah Gejolak Ekonomi

Dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin mengalami arus masuk yang signifikan selama minggu 18-22 November, karena investor memindahkan $2,42 miliar ke ETF Bitcoin spot. Ini menandai arus masuk mingguan terbesar keempat sejak ETF Bitcoin diluncurkan pada bulan Januari. Lonjakan investasi Bitcoin bertepatan dengan kenaikan substansial dalam harga Bitcoin, yang melonjak ke $99.800 pada tanggal 22 November, mencerminkan meningkatnya daya tarik Bitcoin sebagai penyimpan nilai di tengah ketidakpastian keuangan global.

Pada saat yang sama, ETF yang berbasis di Tiongkok menghadapi arus keluar yang belum pernah terjadi sebelumnya sebesar $2 miliar, yang menandai penarikan terbesar dalam sejarah ETF negara tersebut. ETF iShares China Large-Cap (FXI) mengalami penarikan sebesar $984 juta, melanjutkan rentetan arus negatif selama lima minggu berturut-turut. Meskipun ada stimulus ekonomi berskala besar dari pemerintah Tiongkok, sentimen investor tetap lemah. Data menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen Tiongkok telah anjlok hampir 50 poin selama tiga tahun terakhir, yang menimbulkan kekhawatiran tentang kemerosotan ekonomi yang berkepanjangan.

Kenaikan Bitcoin baru-baru ini dipandang sebagai respons terhadap ketidakstabilan ekonomi yang berkembang, sebuah tren yang secara historis menguntungkan mata uang kripto. Krisis-krisis sebelumnya, seperti keruntuhan perbankan AS pada tahun 2023, telah membantu mendorong pertumbuhan Bitcoin, memposisikannya sebagai lindung nilai terhadap risiko pasar keuangan tradisional. Kenaikan terbaru, yang mendorong harga Bitcoin naik hingga 48% pada bulan November, juga terkait dengan hasil pemilihan presiden AS, yang memicu lonjakan optimisme investor.

Meskipun harga Bitcoin memecahkan rekor, kenaikannya yang cepat bukan tanpa skeptisisme. Beberapa analis, termasuk Kris Marszalek, CEO Crypto.com, memperingatkan bahwa pasar mata uang kripto mungkin memerlukan periode deleveraging sebelum Bitcoin dapat melampaui $100.000. Meskipun demikian, aliran investasi institusional dan ritel yang berkelanjutan ke dalam ETF Bitcoin mencerminkan minat yang meningkat terhadap mata uang kripto sebagai alternatif terdesentralisasi untuk aset keuangan tradisional.

ETF Bitcoin kini telah melampaui $100 miliar dalam aset bersih, yang semakin memperkuat posisi mereka dalam lanskap investasi global. Lonjakan arus masuk ETF baru-baru ini, dikombinasikan dengan kenaikan harga Bitcoin yang sedang berlangsung, menggarisbawahi perubahan dinamika dalam dunia investasi. Dengan arus masuk stablecoin ke bursa yang mendekati $9,7 miliar bulan ini, para analis terbagi pendapat mengenai apakah Bitcoin akan menembus ambang batas $100.000 pada akhir November.

Sementara itu, kesulitan ekonomi Tiongkok terus membebani kepercayaan investor. Meskipun pemerintah berupaya untuk menstimulasi ekonomi, pasar Tiongkok tetap tertekan, yang mengakibatkan arus keluar besar-besaran dari ETF negara tersebut. Dengan sentimen konsumen yang berada pada titik terendah sepanjang masa, prospek pasar keuangan Tiongkok tetap tidak pasti, karena investor semakin beralih ke aset alternatif seperti Bitcoin.