Sejarah Bitcoin dan Emas (2009–2024)

Bitcoin (2009–2024)

Bitcoin, mata uang kripto terdesentralisasi pertama, diciptakan pada tahun 2009 oleh entitas atau individu anonim yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto. Berikut ini adalah kronologi perjalanannya:

2009: Bitcoin diluncurkan dengan blok pertamanya (Genesis Block) yang ditambang pada tanggal 3 Januari 2009. Nilainya hampir nol saat ini.

2010: Transaksi Bitcoin pertama untuk barang terjadi, yang terkenal dengan pertukaran 10.000 BTC untuk dua pizza. Nilai Bitcoin mulai diperdagangkan di bursa, mencapai sepersekian sen.

2011: Bitcoin mencapai paritas dengan dolar AS, menandakan pengakuan yang semakin besar. Cryptocurrency pesaing seperti Litecoin mulai muncul.

2013: Bitcoin mencapai $1.000 untuk pertama kalinya, menunjukkan potensinya sebagai penyimpan nilai tetapi juga menyoroti volatilitas.

2017: Bitcoin mengalami lonjakan besar, mencapai hampir $20.000, didorong oleh peningkatan adopsi dan liputan media.

2020: Minat institusi tumbuh secara signifikan, dengan perusahaan seperti MicroStrategy dan Tesla berinvestasi dalam Bitcoin. Bitcoin juga mendapat keuntungan dari pandemi COVID-19, karena dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

2021: Bitcoin mencapai rekor tertinggi hampir $69.000 pada bulan November karena adopsi yang luas dan peluncuran ETF Bitcoin.

2022: Pasar kripto menghadapi penurunan besar, dengan Bitcoin jatuh di bawah $20.000, dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi dan keruntuhan seperti FTX.

2023: Pemulihan dimulai, didorong oleh minat yang tumbuh dalam teknologi blockchain, kejelasan regulasi di beberapa daerah, dan meningkatnya investasi institusi.

2024: Pembagian Bitcoin yang keempat diharapkan terjadi, mengurangi hadiah penambangan dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC, lebih lanjut membatasi pasokan dan kemungkinan mempengaruhi harga secara positif.

Emas (2009–2024)

Emas telah menjadi penyimpan nilai yang tepercaya selama ribuan tahun, dan tren harganya selama periode yang sama mencerminkan kondisi ekonomi global dan perannya sebagai aset safe-haven.

2009: Di tengah krisis keuangan global, harga emas melonjak, melampaui $1.000/ons untuk pertama kalinya dalam sejarah saat investor mencari stabilitas.

2011: Emas mencapai rekor tertinggi sebesar $1.920/ons karena kekhawatiran akan krisis utang Eropa dan ketakutan inflasi mendorong permintaan.

2013–2015: Harga emas menurun seiring dengan stabilisasi ekonomi global dan bank sentral mulai memberikan sinyal akan pengurangan quantitative easing.

2016–2019: Emas mengalami pertumbuhan moderat, didorong oleh ketegangan geopolitik dan bank sentral yang meningkatkan cadangan emas mereka.

2020: Emas mencapai rekor tertinggi baru sebesar $2.070/ons pada bulan Agustus, dipicu oleh pandemi COVID-19, ketidakpastian ekonomi global, dan kebijakan moneter yang agresif.

2021–2022: Harga emas tetap stabil tetapi sedikit menurun seiring dengan kenaikan suku bunga dan penguatan dolar AS.

2023: Emas mendapatkan momentum kembali seiring dengan berlanjutnya inflasi dan ketegangan geopolitik (seperti perang Ukraina) mendorong investor menuju aset safe-haven.

2024: Dengan bank sentral terus menumpuk emas dan proyeksi ekonomi yang tidak pasti, emas tetap menjadi lindung nilai utama terhadap risiko, dengan harga mendekati puncak historis.

Perbandingan dan Tren

1. Adopsi: Bitcoin muncul sebagai "emas digital," menarik bagi investor muda dan individu yang paham teknologi, sementara emas mempertahankan statusnya di kalangan investor tradisional.

2. Volatilitas: Bitcoin menunjukkan volatilitas ekstrem dibandingkan dengan emas, yang tetap relatif stabil.

3. Penyimpan Nilai: Kedua aset dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.

4. Peran Pasar: Sementara peran emas dalam cadangan bank sentral terus tumbuh, pengaruh Bitcoin semakin meluas dalam keuangan global, terutama di pasar yang berkembang.

Pada 2024, Bitcoin dan emas mewakili dua pilar investasi alternatif, menarik bagi audiens yang berbeda namun saling tumpang tindih.#COSSocialFiRevolution

#USBitcoinBill

#ETHPriceSurge