Teknologi Tanpa Pengetahuan Berbasis Hash: Masa Depan Anti Kuantum untuk Ethereumđ¨
Komputasi kuantum, yang dipimpin oleh para pemain teknologi besar seperti Google, Microsoft, Amazon, dan IBM, menimbulkan tantangan signifikan terhadap keamanan blockchain saat ini. Ethereum, salah satu jaringan blockchain terbesar, sangat rentan karena ketergantungannya pada algoritma tanda tangan digital kurva elips (ECDSA), yang berpotensi dapat dipecahkan oleh komputer kuantum.
Dr. XinXin Fan, kepala kriptografi di IoTeX, telah ikut menulis makalah penelitian inovatif berjudul Memungkinkan Migrasi yang Lancar Menuju Keamanan Pasca Kuantum untuk Ethereum. Makalah tersebut, yang memperoleh penghargaan Makalah Terbaik di Konferensi Internasional Blockchain 2024, berpendapat bahwa teknologi tanpa pengetahuan berbasis hash adalah metode yang paling mudah digunakan dan efektif untuk membuat Ethereum dan jaringan serupa anti kuantum.
Cara Kerja Teknologi Zero-Knowledge Berbasis Hash
Dr. Fan menjelaskan bahwa melampirkan bukti zero-knowledge yang aman terhadap kuantum, seperti argumen pengetahuan transparan yang dapat diskalakan dan bersifat zero-knowledge (ZK-Stark), ke setiap transaksi dapat melindungi jaringan. Pendekatan ini lebih unggul karena memungkinkan pengguna untuk terus menggunakan dompet mereka saat ini, meminimalkan gangguan sekaligus meningkatkan keamanan.
âKami memastikan transisi yang lancar dengan menyeimbangkan keamanan dengan kegunaan,â tegas Dr. Fan. Metode ini menghindari kerumitan solusi tahan kuantum lainnya, sehingga memudahkan pengguna untuk mengadopsinya tanpa perlu perubahan besar pada alur kerja mereka yang ada.
Jalan Menuju Keamanan Pasca-Kuantum
Dr. Fan menekankan bahwa menangani keamanan dan pengalaman pengguna sangat penting untuk migrasi tepat waktu ke standar pasca-kuantum. Dengan mengintegrasikan bukti zero-knowledge berbasis hash, Ethereum dapat melindungi dirinya dari ancaman kuantum sekaligus memastikan bahwa basis penggunanya yang luas mengalami gesekan minimal selama transisi.
Seiring dengan kemajuan komputasi kuantum, penerapan teknologi zero-knowledge berbasis hash oleh Ethereum dapat menjadi preseden bagi industri blockchain, yang membuka jalan bagi masa depan pasca-kuantum yang aman dan mudah digunakan.