Investasi bukan sekedar membeli dan menjual, manajemen posisi sangat penting. Ini adalah teknik dalam pengambilan keputusan investasi, merencanakan masuk secara bertahap, serta menetapkan stop-loss dan take-profit. Logika intinya adalah nilai tinggi posisi rendah, nilai rendah posisi tinggi, untuk mengendalikan risiko. Hari ini, saya akan berbagi tiga metode manajemen posisi klasik.

Satu: Metode Manajemen Posisi Corong

Manajemen posisi corong adalah cara penempatan dana yang strategis dalam kondisi pasar turun. Ini secara rinci membagi posisi menjadi tiga bagian atau lima bagian, sebagai contoh, untuk mata uang a, ketika harga 10 yuan, jika turun 10%, maka tambahkan posisi sebesar 1000 yuan; jika turun 20%, tambahkan posisi sebesar 2000 yuan; jika pasar terus turun, maka tambahkan posisi secara bertahap dengan jumlah 3000 yuan, dan terus lakukan sampai pasar berbalik naik. Metode ini cocok untuk pasar yang turun, karena jumlah modal awal yang kecil, juga dapat menyisakan cukup banyak untuk penambahan posisi selanjutnya, namun perlu diperhatikan bahwa karena kita tidak tahu kapan dasar sebenarnya akan tiba, setiap kali menambah posisi tidak boleh terlalu dekat, jika tidak, dasar pasar belum datang, amunisi kita sudah habis.

Dua: Metode Manajemen Posisi Persegi

Manajemen posisi persegi adalah strategi efektif untuk menghadapi pasar yang berfluktuasi. Ini membagi total posisi secara merata, biasanya dalam tiga bagian atau lima bagian, dengan jumlah tetap untuk setiap bagian. Ketika arah pasar tidak jelas dan berada dalam kisaran fluktuasi, dapat dilakukan penambahan posisi secara bertahap dengan jumlah tetap.

Keuntungannya adalah, setiap kali menambah posisi dengan proporsi tetap, sehingga biaya kepemilikan secara bertahap meningkat, membagi risiko secara merata. Begitu arah pasar selanjutnya sesuai dengan penilaian, ruang untuk mendapatkan keuntungan akan terbuka. Kekurangan di tahap awal adalah biaya rata-rata tinggi, jika pasar tidak berkembang sesuai harapan, harga sulit menembus titik impas, investor sangat mungkin terjebak. Dalam proses penambahan posisi, kita harus sangat berhati-hati, tidak boleh hanya mengandalkan intuisi untuk menambah posisi secara buta. Harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti tren pasar, perubahan volume perdagangan, dan berbagai indikator teknis lainnya, untuk menilai dengan tepat waktu penambahan posisi, jangan mudah untuk penuh posisi, sehingga dapat bergerak stabil dalam kondisi pasar berfluktuasi, mengendalikan risiko secara efektif dan menangkap peluang keuntungan.

Tiga: Metode Manajemen Posisi Piramida

Manajemen posisi piramida justru berlawanan dengan metode corong. Inti dari metode ini adalah pada awal pembentukan posisi, berani menginvestasikan jumlah dana yang besar, kemudian, ketika pasar menunjukkan tren naik, proporsi penambahan posisi secara bertahap berkurang, pola ini menyerupai bentuk piramida, dengan dasar yang kuat dan bagian atas yang menyempit. Oleh karena itu, disebut sebagai perdagangan sisi kanan.

Saat pasar berada dalam tren naik, masuklah dan ikuti arus untuk mendapatkan keuntungan yang melimpah, strategi ini menunjukkan keunggulan saat pasar dalam kondisi baik. Dasarnya adalah mengelola posisi berdasarkan tingkat pengembalian, semakin tinggi tingkat kemenangan maka posisi akan semakin tinggi, sementara koefisien risiko relatif rendah. Misalnya, dalam pasar bull jangka panjang, jika semua orang dapat menangkap dengan tepat, akan dapat mewujudkan peningkatan cepat aset.

Kekurangan dari metode ini adalah karena posisi awal yang berat, sangat membutuhkan ketepatan dalam penentuan waktu dan penilaian saat masuk pertama kali, jika titik masuk salah, risiko di masa depan akan besar. Selain itu, dalam kondisi pasar yang berfluktuasi, fluktuasi harga yang berulang membuat sulit untuk memanfaatkan keunggulan, dan sulit untuk mendapatkan pengembalian yang stabil. Oleh karena itu, dalam praktik investasi, dapat menggabungkan metode piramida dengan metode manajemen posisi lainnya, seperti metode manajemen posisi persegi, terutama saat melakukan operasi gelombang, keduanya saling melengkapi untuk lebih efektif menghadapi lingkungan pasar yang kompleks dan berubah-ubah. Bagaimanapun, setiap metode tunggal memiliki batasan.

Setiap keputusan investasi yang sukses, manajemen posisi memainkan peran yang sangat penting, hanya dengan manajemen posisi yang ilmiah dapat menjaga sikap tenang dan menghadapi fluktuasi pasar dengan tenang.