Industri musik saat ini berada di garis depan pergeseran besar saat teknologi Web3 mendefinisikan kembali bagaimana artis dan penggemar berinteraksi. HIO Music, yang sebelumnya dikenal sebagai Helios App, baru saja mengklaim bahwa mereka menawarkan katalog musik terbesar di ruang Web3, melalui sebuah pengumuman. Dengan lebih dari 6 juta lagu berlisensi dan pendekatan inovatif untuk pembagian pendapatan yang adil, HIO Music ingin membentuk ulang lanskap streaming. Platform ini juga bersiap untuk peluncuran token $HIO pada 29 November 2024 dan berfokus pada transparansi, keadilan, dan keterlibatan penggemar.
Memberdayakan Artis dan Penggemar dengan Web3
Tim HIO Music mengatakan misinya adalah menjembatani kesenjangan antara pencipta dan pendengar, memastikan bahwa artis mendapatkan kompensasi yang adil sementara penggemar berperan aktif dalam mendukung musik favorit mereka. Dibangun di atas blockchain Solana, platform ini menawarkan alternatif terdesentralisasi yang digerakkan oleh komunitas untuk raksasa streaming tradisional.
Tidak seperti layanan konvensional yang mengambil potongan pendapatan yang signifikan, HIO Music membagikan 100% dari pendapatan langganannya langsung kepada pemegang hak. Model ini mencerminkan komitmen untuk mengutamakan artis, kata tim tersebut. Selain itu, platform ini memberikan insentif kepada penggemar melalui misi dalam aplikasi, memberi penghargaan atas kontribusi mereka dengan token $HIO dalam airdrop mingguan.
Aplikasi ramah pengguna platform ini tersedia di Apple App Store, Google Play, dan toko dApp Solana Saga, memungkinkan pengguna untuk mendengarkan dan mengunggah musik secara gratis.
Fitur Inovatif dan Potensi Masa Depan
HIO Music bukan hanya layanan streaming—ini adalah ekosistem komprehensif untuk pecinta musik. Peta jalan platform ini mencakup fitur-fitur canggih seperti pencetakan NFT, toko merchandise artis, dan sistem tiket. Artis dapat mencetak NFT musik langsung dalam aplikasi, memberdayakan mereka untuk mengeksplorasi aliran pendapatan baru dan terhubung dengan penggemar pada tingkat yang lebih dalam.
Kolaborasi dengan pemain kunci di bidang teknologi dan pendidikan semakin meningkatkan keunggulan inovatif HIO. Misalnya, Program AI Universitas George Brown bekerja sama dengan HIO untuk mengembangkan mesin penemuan musik yang transparan. Fitur berbasis AI ini bertujuan untuk merevolusi cara pengguna menemukan dan terlibat dengan musik baru, menyamakan lapangan permainan bagi artis independen.
Fokus HIO pada artis independen dan label kecil telah memungkinkan platform ini untuk dengan cepat memperluas katalognya. Kemitraan terbaru, seperti dengan Merge Records, menyoroti pengaruhnya yang semakin besar. Dengan menargetkan tujuan 100 juta lagu pada akhir 2025, HIO berada di jalur untuk menjadi platform musik terdesentralisasi terbesar di dunia.