Tony Kim 22 November 2024 01:00

Lanskap kripto Jepang menghadapi tantangan yang semakin besar terkait pencucian uang dan penipuan, meskipun terjadi penurunan global dalam aktivitas ilegal. Analisis on-chain mengungkap ancaman finansial yang signifikan.

Ekosistem mata uang kripto Jepang menghadapi tantangan signifikan terkait pencucian uang dan penipuan, meskipun terjadi penurunan global dalam aktivitas ilegal. Menurut Chainalysis, meskipun lingkungan kripto global telah mengalami perkembangan positif, seperti persetujuan ETF Bitcoin dan Ethereum di AS, Jepang menghadapi ancaman unik.

Tren Global dan Lokal

Secara global, penggunaan mata uang kripto untuk aktivitas ilegal telah menurun sebesar 19,6% pada tahun 2024, dari $20,9 miliar menjadi $16,7 miliar. Penurunan ini menyoroti pertumbuhan yang lebih cepat dari aktivitas kripto yang sah. Namun, tantangan domestik Jepang masih ada, dengan laporan dari Otoritas Informasi Keuangan Jepang (JAFIC) yang menekankan risiko pencucian uang yang signifikan terkait dengan mata uang kripto.

Pencucian Uang di Jepang

Pencucian uang mata uang kripto di Jepang sering kali melibatkan penyembunyian hasil dari pasar darknet dan ransomware. Meskipun paparan Jepang terhadap layanan ilegal global relatif rendah, lanskap domestik tidak bebas dari kejahatan terkait kripto. Tantangan unik Jepang meliputi aktivitas kriminal off-chain yang memanfaatkan mata uang kripto, yang sulit dilacak sepenuhnya.

Aktivitas Penipuan dan Dampaknya

Penipuan masih menjadi kategori ilegal teratas di sektor kripto Jepang. Badan Kepolisian Nasional melaporkan 19.038 kasus penipuan pada tahun 2023, yang jumlahnya mencapai ¥452,6 miliar (sekitar $3 miliar). Sebagian besar dana ini diyakini dicuci melalui mata uang kripto. Biro Kepolisian Siber mencatat bahwa setengah dari ¥8,73 miliar yang dicuri dari rekening bank daring berakhir di rekening bursa kripto.

Tren Penipuan yang Muncul

Tren penipuan baru, termasuk penipuan investasi berbasis media sosial dan penipuan asmara, telah meningkat. Penipuan ini sering kali melibatkan peniruan selebritas di media sosial untuk memikat korban ke dalam skema investasi palsu. Dalam delapan bulan pertama tahun 2024, jumlah kasus dan jumlah yang terlibat dalam penipuan semacam itu telah meningkat secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Analisis Rantai dan Deteksi Kejahatan

Analisis on-chain mengungkap pola pencucian uang yang melibatkan jaringan dompet yang kompleks. Hal ini sering kali berujung pada dompet agregat yang menerima dana dari berbagai sumber, sehingga mempersulit proses pelacakan. Pada tahun 2024, Bitcoin senilai lebih dari $2,6 miliar telah diidentifikasi dalam dompet semacam itu.

Kesimpulan

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Jepang terus meningkatkan kemampuannya untuk mengatasi kejahatan terkait kripto. Pemerintah telah menyadari penipuan ini sebagai ancaman besar dan tengah berupaya meningkatkan kemampuan investigasi dan kerangka hukum untuk mencegah aktivitas ilegal.

Sumber gambar: Shutterstock

Tautan sumber

<p>Postingan Jepang Menghadapi Tantangan dalam Pencucian Uang dan Penipuan Kripto pertama kali muncul di CoinBuzzFeed.</p>