Kantor Nasional Investigasi Korea Selatan baru-baru ini mengonfirmasi bahwa kelompok hacker terkenal Korea Utara Lazarus dan Andariel mengatur peretasan bursa cryptocurrency Upbit pada tahun 2019.

Serangan ini mengakibatkan pencurian 342,000 Ether (ETH), yang bernilai sekitar $50 juta pada saat itu.

Melacak Peretasan

Pencurian yang terjadi pada 27 November 2019, melihat para hacker menguras dana dari dompet panas Upbit. Sejak saat itu, nilai Ether telah melonjak, mengubah jumlah yang dicuri menjadi sekitar $1 miliar di pasar saat ini. Terobosan investigasi ini dimungkinkan melalui analisis mendetail aliran cryptocurrency, pelacakan alamat IP, pola linguistik, dan kolaborasi dengan Biro Investigasi Federal AS (FBI).

Pengumuman ini menandai konfirmasi resmi pertama keterlibatan Korea Utara dalam pencurian cryptocurrency oleh badan investigasi Korea Selatan. Namun, pihak berwenang memilih untuk menahan rincian tentang teknik peretasan untuk mencegah serangan tiruan.

Mencuci Uang Curian Melintasi Batas

Setelah pelanggaran tersebut, para hacker diyakini telah melikuidasi 57% dari Ether yang dicuri melalui bursa yang diduga dikuasai oleh Korea Utara. Dana yang tersisa dicuci melalui 51 bursa internasional, semakin mempersulit upaya pemulihan.

Sementara dana yang dicuri terus memicu kekhawatiran tentang pembiayaan siber Korea Utara untuk program ilegalnya, Upbit mendapati dirinya di bawah pengawasan untuk masalah terpisah. Pada 14 November, Unit Intelijen Keuangan Korea Selatan (FIU) mengidentifikasi hingga 600,000 potensi pelanggaran Know Your Customer (KYC) selama peninjauan pembaruan lisensi bisnis bursa.

Pelanggaran yang diduga termasuk menerima kartu identifikasi yang buram, yang menghambat identifikasi pengguna yang tepat. Jika terbukti, Upbit dapat menghadapi penalti hingga $71,500 per pelanggaran, bersama dengan kemungkinan komplikasi dalam memperbarui lisensi operasinya.

Konfirmasi keterlibatan Korea Utara dalam peretasan Upbit menyoroti semakin canggihnya kejahatan siber yang didukung negara di ruang crypto. Bagi Korea Selatan, ini menekankan perlunya langkah-langkah keamanan yang ketat dan pengawasan regulasi yang kuat.

Kasus ini juga menyoroti kerentanan bursa cryptocurrency global, khususnya yang berurusan dengan aset terdesentralisasi dan tanpa batas.

Korea Selatan Mengonfirmasi Hacker Korea Utara di Balik Peretasan Upbit Senilai $50M muncul pertama kali di TheCoinrise.com.