Kisah ini bermula dari seorang anak kecil yang berhasil mengguncang dunia kripto dengan menjual token secara besar-besaran melalui live streaming. Ia menciptakan token meme bernama Qu-ant melalui platform Pump Fun di jaringan Solana. Tak lama setelah token tersebut diluncurkan, ia menjual seluruh 51 juta token QUA-NT miliknya seharga 128 SOL atau $30.000, dan meraup keuntungan sebesar $29.600.
Aksi tersebut dilakukan dengan penuh percaya diri. Saat live streaming, ia menunjukkan dua jari tengah kepada penonton sebagai "perayaan" atas keberhasilannya. Namun, setelah aksi jual tersebut, harganya justru menunjukkan pergerakan yang mengejutkan.
Alih-alih anjlok, grafik harga justru menunjukkan lonjakan signifikan hingga menyentuh titik tertinggi $0,0013 sebelum terkoreksi lagi.
Harga token terus melambung, bahkan mencapai ATH sebesar $0,107 beberapa jam setelah aksi jual besar-besaran. Keputusan anak itu untuk menjual terlalu cepat sebenarnya telah membuatnya kehilangan kesempatan besar. Jika ia menahan tokennya hingga ATH, 51 juta miliknya dapat bernilai hingga $6 juta, 200 kali lipat dari hasil awalnya.
Seolah tak puas dengan aksinya, anak ini menciptakan dua token baru yang diberi nama $Lucy dan $Sorry. $Lucy dinamai sesuai nama anjing peliharaannya, sedangkan $Sorry diciptakan sebagai "permintaan maaf" kepada para investor. Namun, kedua token ini berakhir sama dengan QU-ANT yang dijual besar-besaran oleh para kreatornya untuk keuntungan pribadi.
Namun, tindakan ini juga membawa konsekuensi serius. Para investor yang dirugikan mulai melacak identitas anak tersebut. Mereka berhasil menemukan akun Instagram ibunya, sekolah tempat ia belajar, dan data pribadinya. Kejadian ini menjadi bukti bahwa anonimitas di dunia kripto tidak selalu dapat diandalkan.
#CryptoExplorerFiesta #BecomeCreator