Jaringan Infrastruktur Fisik Terdesentralisasi (DePin) merevolusi pengelolaan infrastruktur fisik dengan mengintegrasikan teknologi blockchain dengan sistem terdesentralisasi. Jaringan ini mengandalkan token sebagai fondasi model ekonominya, memfasilitasi operasi yang lancar, partisipasi insentif, dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan. Artikel ini membahas cara token berfungsi dalam jaringan DePin, dengan contoh praktis proyek yang memanfaatkan pendekatan inovatif ini.
Token berfungsi sebagai dasar untuk pendanaan dan operasi
Token adalah mata uang asli dari jaringan DePin. Mereka digunakan untuk mendanai baik pengembangan awal maupun operasi yang sedang berlangsung:
Pendanaan penciptaan jaringan: Token biasanya diterbitkan melalui Penawaran Koin Awal (ICO) atau Penawaran Pertukaran Terdesentralisasi Awal (IDO) untuk mengumpulkan dana untuk membangun infrastruktur yang diperlukan, seperti perangkat IoT, hotspot, atau panel surya dan lebih banyak lagi...
Mengakses layanan: Pengguna dapat membayar untuk layanan di jaringan, seperti konektivitas nirkabel atau energi terbarukan, menggunakan token.
Contoh:
Helium (#HNT ) : Jaringan ini memberikan penghargaan kepada operator yang menerapkan hotspot IoT dengan token, memungkinkan mereka untuk menyediakan cakupan nirkabel untuk perangkat terhubung. Pengguna kemudian menggunakan HNT untuk mengakses konektivitas ini.
Insentif Ekonomi untuk Partisipasi
Jaringan DePin semuanya tentang mendorong orang untuk bekerja sama dengan menawarkan insentif berbasis token.
Penghargaan untuk kontributor: Orang atau perusahaan yang menyediakan sumber daya fisik, seperti perangkat pengumpulan data atau infrastruktur komunikasi, diberi penghargaan dengan token untuk kontribusi mereka terhadap jaringan.
Staking untuk komitmen dan keamanan: Beberapa jaringan meminta peserta untuk mempertaruhkan token untuk menunjukkan bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga jaringan berjalan dengan lancar.
Contoh:
Helium: Operator mendapatkan token HNT setiap kali hotspot mereka digunakan oleh perangkat IoT.
DIMO: Peserta diberi penghargaan untuk berbagi data mobilitas yang dikumpulkan dari kendaraan terhubung, mendukung kemajuan dalam analitik transportasi.
Token sebagai Alat Pemerintahan
Token lebih dari sekadar cara untuk membuat sesuatu lebih murah dan lebih mudah dilakukan. Mereka juga membantu memastikan bahwa keputusan diambil dengan cara yang adil, bahkan ketika banyak orang terlibat. Sebagai pemegang token, Anda dapat mempengaruhi bagaimana jaringan berkembang dengan memberikan suara pada keputusan penting, seperti:
Penyesuaian terhadap parameter ekonomi (misalnya, tingkat penghargaan).
Persetujuan pembaruan teknologi atau perubahan kebijakan.
Contoh:
HiveMapper (HONEY): Jaringan pemetaan terdesentralisasi ini memberi pemegang token suara dalam bagaimana ia dikembangkan. Pengguna dapat menyumbangkan data peta melalui dash-cam, dan pemegang token memiliki suara dalam apa yang terjadi dengan platform.
Memastikan Keberlanjutan Ekonomi
Token adalah dasar dari siklus ekonomi yang mandiri dalam jaringan DePin.
Pembayaran layanan mendorong likuiditas: Pembayaran pengguna dalam token baik untuk menjaga keuangan jaringan tetap dalam keadaan baik.
Mekanisme untuk menstabilkan nilai: Mekanisme yang membatasi jumlah token yang beredar dapat membantu mencegah inflasi dan mempertahankan nilai jangka panjang.
Contoh:
Filcoin(#FIL๐งฟ ) : Jaringan penyimpanan terdesentralisasi ini memberikan bonus kepada penyedia untuk menyewakan ruang penyimpanan yang tidak terpakai. Seiring semakin banyak orang mencari solusi penyimpanan terdesentralisasi, nilai token FIL tetap stabil, yang sangat baik untuk masa depan jangka panjang jaringan ini.
Sebagai kesimpulan, Token jauh lebih dari sekadar aset digital dalam jaringan DePin; mereka adalah urat nadi dari sistem ini, memfasilitasi transaksi keuangan, mendorong kolaborasi, dan mendukung pemerintahan. Model yang didorong oleh token ini adalah cara yang bagus untuk memastikan bahwa jaringan infrastruktur fisik kita memiliki masa depan yang berkelanjutan dan inovatif.