Menurut U.Today, CEO SBI Holdings Yoshitaka Kitao telah menyarankan agar Ripple, perusahaan blockchain terkemuka, mempertimbangkan untuk mempersiapkan penawaran umum perdana (IPO) setelah masalah hukumnya dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terselesaikan. SEC baru-baru ini mengajukan pemberitahuan banding dalam kasus yang sedang berlangsung terhadap Ripple, yang memperpanjang pertempuran hukum. Namun, ada spekulasi bahwa tantangan regulasi tersebut mungkin akan segera dicabut, karena beberapa analis hukum mengantisipasi SEC mungkin akan membatalkan banding tersebut karena potensi perubahan dalam kepemimpinannya.

Meskipun ketidakpastian hukum masih berlangsung, diskusi tentang potensi IPO Ripple telah muncul. CEO Ripple Brad Garlinghouse sebelumnya menyebutkan bahwa go public bukanlah prioritas utama bagi perusahaan, dengan alasan posisi keuangannya yang kuat sebagai alasan untuk menunda langkah tersebut. Namun, ia tidak sepenuhnya menepis kemungkinan IPO di masa mendatang. Pada tahun 2022, Garlinghouse mengindikasikan bahwa Ripple akan menjajaki IPO setelah gugatan SEC berakhir, dan ia telah menyatakan visi Ripple menjadi perusahaan publik pada akhirnya. Pada awal tahun 2020, ia meramalkan bahwa Ripple akan mengadakan IPO dalam waktu satu tahun, tetapi tindakan hukum SEC mengganggu rencana ini. Saat ini, Ripple tampaknya mengambil pendekatan yang hati-hati mengenai ambisi IPO-nya, menunggu resolusi yang lebih jelas dari situasi hukumnya.