Token asli Ethereum, Ether (ETH), baru-baru ini turun di bawah level support terlama terhadap Bitcoin (BTC), yang mendorong para analis terkemuka untuk menyarankan bahwa token tersebut “sekarat secara perlahan.”

Ether menembus level support utama

Pasangan ETH/BTC telah tergelincir di bawah dukungan garis tren naik yang telah menandai titik terendah pasar sejak 2016.

Garis tren ini sebelumnya memicu rebound penting, termasuk kenaikan 300% antara Desember 2020 dan Desember 2021 dan lonjakan 1.800% antara Januari 2017 dan Mei 2017.

Namun, pada November 2024, bull Ethereum gagal mempertahankan support, dengan ETH/BTC turun sekitar 15% di bawahnya di tengah meningkatnya volume perdagangan.

Dalam analisis teknis, kehilangan level dukungan utama—terutama dengan meningkatnya aktivitas perdagangan—menandakan tekanan jual yang kuat, yang mengindikasikan ETH/BTC mungkin menghadapi penurunan lebih lanjut.

“Ethereum sedang sekarat secara perlahan,” komentar Tuur Demeester, pendiri dana lindung nilai Bitcoin Adamant Capital.

Faktor pasar mendukung Bitcoin

Pada tahun 2024, ETH/BTC berkinerja buruk terutama karena peluncuran dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin di AS, yang membayangi kinerja ETF spot Ethereum sendiri.

Selain itu, halving keempat Bitcoin pada bulan April 2024 meningkatkan daya tariknya di kalangan investor ritel dan institusional, yang menyebabkan peralihan modal dari Ethereum ke Bitcoin.

Ethereum juga menghadapi persaingan ketat dari Solana (SOL), platform kontrak pintar yang sedang naik daun.

Sejak Desember 2022, pasangan SOL/ETH telah melonjak lebih dari 925%, yang semakin mengikis posisi pasar Ethereum.

Penurunan dominasi

Ethereum juga tidak memuat narasi penting, seperti kampanye pemilihan Donald Trump yang mengisyaratkan menjadikan Bitcoin sebagai aset cadangan strategis AS, tanpa menyebutkan Ethereum.

Faktor-faktor gabungan ini telah menyebabkan penurunan signifikan dalam dominasi pasar Ethereum (ETH.D), yang sekarang berada pada level terendah sejak April 2021.