Penghakiman, penghakiman, penghakiman! ! Protagonis dari "kerugian satu hari terbesar dalam sejarah" dan "likuidasi besar abad ini" mungkin dijatuhi hukuman 21 tahun penjara!

Anda telah melihat terlalu banyak master Yongzhuang di alun-alun. Hari ini, Lao Jiu akan menunjukkan kepada Anda para protagonis likuidasi terbesar abad ini!

Bill Hwang, 60, dari Korea Selatan, dijatuhi hukuman penjara yang lama karena memimpin salah satu skema penipuan sekuritas terbesar dalam sejarah, yang menyebabkan kerugian miliaran dolar.

Dia menjabat sebagai analis ekuitas di Tiger Management, yang didirikan oleh Julian Robertson.

Pada tahun 2001, Bill Hwang mendirikan Tiger Asia Fund. Pada tahun 2012, dana tersebut diselidiki oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk perdagangan orang dalam. Pada saat yang sama, Komisi Sekuritas dan Berjangka Hong Kong (SFC) juga memerintahkan pelarangan berdagang di pasar Hong Kong.

Bill Hwang mengembalikan modal eksternal untuk mendanai investor pada tahun 2013 dan mengubah Tiger Asia menjadi kantor keluarga, Archegos. Dilaporkan bahwa aset bersih Archegos yang dikelola oleh Bill Hwang berjumlah sekitar US$15 miliar. Setelah menerapkan leverage 5 kali hingga 6 kali, total skala investasi melebihi US$100 miliar.

Pada tahun 2021, insiden likuidasi Archegos (Bill Hwang) menyebabkan keributan di seluruh Wall Street dan memicu pengawasan peraturan di tiga benua di Amerika Serikat;

Mulai Maret 2021, Archegos menggunakan sejumlah besar derivatif dengan leverage tinggi untuk menghindari kewajiban pelaporan, menghadapi kondisi pasar yang buruk, dan terpaksa menjual sejumlah besar saham konsep Tiongkok di posisinya, termasuk Baidu, Tencent Music, dan Vipshop.

Archegos tidak hanya kehilangan $10 miliar dalam likuidasi, tetapi nilai pasar dari saham yang dijual juga menguap sebesar $33 miliar.

Bank investasi yang bertransaksi dengan Archegos juga mengalami kerugian besar. JPMorgan Chase mengeluarkan laporan yang menyebutkan total kerugian enam bank investasi antara lain Goldman Sachs, Morgan Stanley, Wells Fargo, UBS, Credit Suisse dan Nomura Securities berjumlah 5 miliar-100 miliar. miliar dolar AS

Insiden tersebut menimbulkan kerugian bagi bank-bank global sekitar US$10 miliar, termasuk US$5,5 miliar dari Credit Suisse (sekarang UBS) dan US$2,9 miliar dari Nomura Holdings, serta menimbulkan kerugian bagi pemegang saham sekitar US$100 miliar.

Insiden ini disebut sebagai "kerugian satu hari terbesar dalam sejarah" dan "likuidasi terbesar abad ini" oleh beberapa media.