Pekan lalu, harga emas turun lebih dari 4% di pasar emas, yang merupakan penurunan mingguan terbesar dalam tiga tahun. Awalnya, ekspektasi pasar terhadap Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga cukup tinggi. Namun, begitu ekspektasi tersebut melemah dan dolar AS serta Bitcoin menguat, daya tarik emas langsung melemah. Pada awalnya, sebelum Trump menjabat, harga emas terdorong ke rekor tertinggi dalam sejarah hampir $2.800. Akibatnya, harga emas turun hanya dalam dua minggu. #BTC冲破9万
Harga emas spot turun menjadi US$2.565,49 per ounce pada Jumat lalu, lebih rendah 4% dibandingkan awal minggu.
Trump mungkin menaikkan tarif setelah menjabat, yang akan meningkatkan permintaan dolar AS. Ketika dolar AS menguat, harga emas akan berada di bawah tekanan. Selain itu, The Fed mungkin harus menunda kebijakan pelonggaran.
Data penjualan ritel AS untuk bulan Oktober lebih tinggi dari perkiraan, yang juga mengurangi ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga cepat oleh Federal Reserve. Dalam pekan yang berakhir tanggal 9 November, jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran awal di Amerika Serikat turun 4.000 menjadi 217.000, tingkat terendah sejak bulan Mei. Indeks harga produsen pada bulan Oktober naik sebesar 2,4% tahun-ke-tahun, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 1,9% dan mencapai level tertinggi dalam empat bulan. Data inflasi AS baru-baru ini menunjukkan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga lebih lambat. Pasar memperkirakan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan tanggal 18 Desember, namun kemungkinan penurunan suku bunga pada Januari 2025 telah turun menjadi 26%.
Pelemahan harga emas terutama disebabkan oleh dua alasan utama: pertama, kebijakan moneter AS mungkin menjadi lebih ketat selama pemerintahan Trump; kedua, risiko geopolitik telah mereda, dan dana safe-haven semuanya masuk ke Bitcoin, sehingga mengakibatkan berkurangnya permintaan safe-haven. untuk emas.
Dia juga menjelaskan bahwa imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun mendekati 4,5%, dan penilaian pasar yang hawkish terhadap suku bunga di masa depan telah meningkatkan biaya peluang untuk memiliki aset dengan imbal hasil rendah. Terlebih lagi, setelah Trump memenangkan pemilu, pasar memperkirakan Trump akan segera menyelesaikan konflik di Timur Tengah dan Rusia-Ukraina. Akibatnya, daya tarik safe-haven terhadap emas berkurang. Harga emas kini turun 8,1% dari level tertinggi sepanjang masa dua minggu lalu.
Juan Carlos Artigas, ketua Dewan Emas Dunia, mengatakan permintaan bank sentral mendukung kinerja emas dalam jangka panjang, namun jika pemerintahan Trump berhasil memotong belanja federal, potensi bullish pada emas mungkin akan melemah.